Sintren, Tarian Berbalut Mistis yang Mulai Jarang Ditemui
Bau wangi kemenyan tercium dari kejauhan. Sementara itu, belasan pemain gamelan terus menabuh alat-alatnya di atas panggung.
Penulis: budi susanto | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
Penampilan Tari Sintren di halaman Komplek GPU Kabupaten Pekalongan, Rabu (20/9/2018).
"Memang dari dulu pakemnya selalu ada menyan dalam pertunjukan Sintren, ciri khas sintren yaitu penati mengenakan kacamata, bunga melati dan memakai kaos kaki panjang," tambahnya.
Bagus menerangkan, Sintren yang ditampilkan merupakan tarian asli dari Kabupaten Pekalongan, dan yang membedakan dari Sintren di daerah lain yaitu alur cerita.
"Kalau Sintren yang kami tampilkan merupakan gambaran cerita Sulasih-Sulandono, yaitu cucu dari Bahurekso pencetus Pekalongan, walaupun kini sudah jarang ditemui, namun kami ingin Sintren tetap lestari," timpalnya.(*)
Berita Terkait