Fahri Hamzah: Cerita Bohong Itu Dapat Memuluskan Karier Pendusta
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menuliskan beberapa cuitan soal cerita bohong dari para pejabat.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menuliskan beberapa cuitan soal cerita bohong dari para pejabat demi memuluskan karier mereka.
Hal tersebut ia tulis melalui akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah pada Minggu (14/10/2018).
Dalam cuitan tersebut, Fahri berpendapat bahwa dusta yang disampaiakn orang besar dan berkuasa melalui jalur resmi dapat menjadi sebuah kebenaran.
Fahri bahkan menjelaskan bahwa publik diberikan kebebasan agar kekuasan tidak mendominasi kebenaran dari pendusta.
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengaku khawatir akan masyarakat yang smeakin permisif dengan dusta penguasa.
Baca: Jadwal Pemadaman Listrik Area Demak dan Magelang 14 Oktober
Baca: H-1 Penutupan Pendaftaran CPNS 2018 sscn.bkn.go.id, BKN Beri Peringatan Tentang File Corrupt
Baca: Yenny Mundur dari Direktur Wahid Institute untuk All Out Menangkan Jokowi
Baca: H-1 Penutupan Pendaftaran CPNS 2018 sscn.bkn.go.id, BKN Beri Peringatan Tentang File Corrupt
Baca: LENGKAP! 5 Instansi Ramai dan Sepi Pelamar CPNS 2018 sscn.bkn.go.id, Lihat Perbandingannya
Baca: Jangan Terlambat! 6 Kementerian Ini Wajibkan Pelamar CPNS 2018 sscn.bkn.go.id Kirim Berkas Lewat Pos
Sementara itu, Fahri menilai ada sebuah hal yang mengerikan jika para pemimpin menyukai tindakan dusta karena merasa tidak memberikan dampak negatif apapun.
Berikut cuitan lengkap dari Fahri Hamzah yang dirangkum TribunJateng.com:
"Dusta yang disampaikan orang besar dan orang berkuasa melalui jalur resmi dapat menjadi kebenaran yang diterima dan dipercaya selama kekuasaan itu ada. Cerita bohong itu bahkan dapat memuluskan karir dan jabatan pendusta.
Kita membuka ruang publik bagi semua orang dan bagi kebebasan agar kekuasaan tidak mendominasi kebenaran yang mungkin berasal dari dusta. Kita harus lawan rasa takut dalam untuk mewarisi suatu perasaan merdeka bahwa dusta yg datang dari siapapun adalah dusta dan salah.
Saya hanya mencemaskan satu hal, bahwa kita semakin permisif dengan dusta penguasa. Dan perkakas kekuasaan terus menjaga kebohongan tidak saja dengan dusta lanjutan tetapi bahkan dengan tuduhan balik kepada yang ingin berkata benar melalui proses pidana.
Baca: 6 Bulan Setelah Cerai dengan Ahok, Ini Kabar Terbaru Veronica Tan
Baca: PT KIW Berbagi di HUT Lewat Khitanan Massal dan Pasar Murah
Baca: 6 Bulan Setelah Cerai dengan Ahok, Ini Kabar Terbaru Veronica Tan
Tapi, ada yang lebih mengerikan apabila para pemimpin kita mulai gandrung dengan dusta karena dilihat dusta tak memberikan dampak negatif apapun. Bahkan dusta mulai dianggap jalan sah menuju kekuasaan dan bertahan di atas tahta. Semakin kuat lah jalan dusta
Dan apabila dusta telah menjadi wabah turun ke bawah menjadi aliran yang memiliki massa dan pengikut. Itukah awal bencana? Sebab bukankah duata itu salah satu ciri orang munafik? Lalu apabila ia mewabah tidakkah itu sebab turunnya bencana?
Itu pertanyaan private saya. Tidak ilmiah dan tidak bisa menjadi keyakinan orang lain tapi dalam agama, dusta kolektif dapat menjadi sebab turunnya bencana. Saya hanya meyakini sebagai bagian dari ketidaksanggupan saya memikirkannya secara rasional
Maka, teruslah berkata benar. Jangan takut pidana. Hukum yang sanggup memidanakan perkataan benar adalah hukum jahiliah. Kita harus lawan. Sementara itu, jangan ikut2an dusta meskipun itu dilakukan pemimpin sebab itulah sebab kerusakan tidak meluas.
Jika dusta telah menjadi wabah. Lebih baik kita sendiri. Berdiri sendiri dan tetap berkata benar meski langit akan runtuh. Sambil berdoa semoga dusta cepat hilang dan kekuasaan yang menopangnya segera tumbang," tulisnya.
Fahri Hamzah menanggapi soal hoax membangun
Pada Januari 2018, Fahri Hamzah menyebut pernyataan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi mengenai “hoax membangun” juga lahir dari sikap pemerintahan Indonesia saat ini yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Menurut Fahri pernyataan “hoax membangun” menjadi ramai diperbincangkan masyarakat lantaran saat ini sulit untuk membedakan informasi yang palsu atau asli terutama di media sosial.
Baginya, seharusnya pemerintah dalam hal ini Presiden harusnya tampil untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya pandangan pemerintah terhadap suatu masalah.
Informasi itu sekarang pindah ke jempol masyarakat, ada banyak sekali kanal informasi yang membanjiri masyarakat. Kalau ada pernyataan yang kontroversial seharusnya pemerintah hadir.
Baca: Ribuan Pelari Ikuti L4RI RUN 2018 dari Halaman Balai Kota Semarang
Baca: Angel Lelga Angkat Bicara soal Tudingan Nikah Settingan dengan Vicky Prasetyo, Naudzubillah Banget!
Baca: Kecelakaan Maut Tewaskan 7 Orang di Mojosongo Boyolali, Seluruhnya Terjamin Jasa Raharja
Presiden Jokowi saat ini kurang memanfaatkan podium istana untuk menyampaikan informasi sebenarnya posisi dan versi pemerintah dalam suatu masalah. Oleh karena itu muncul hoax membangun,” ujar Fahri Hamzah di DPW Jakarta Partai Nasional Demokrat, Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018) yang dilansir dari Tribunnews.com.
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat menjadi pembicara dalam diskusi Persepsi Politik 2019 yang juga dihadiri Ketua DPW Jakarta Partai Nasdem Wanda Hamidah, Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jakarta Bestari Barus, dan Ketua DPP Nasdem Bidang Hukum Advokasi dan HAM Taufik Basari.
Sementara itu apa yang dikatakan Fahri Hamzah disetujui oleh Head of Content GEOLIVE ID Cania Citta Irlanie yang turut hadir sebagai pembicara.
Ia menyebut pernyataan Kepala BSSN itu menjadi blunder tersendiri bagi Pemerintahan Jokowi.
"Tidak ada yang namanya hoax membangun, itu menjadi blunder bagi pemerintahan Jokowi. Ibarat berdagang, hoax itu semuanya merupakan penipuan konsumen dan merusak iklim demokrasi," tegasnya. (TribunJateng.com/Woro Seto)