Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tagar #UninstallGojek Jadi Viral di Media Sosial, Ada Apa?

Dalam postingan yang diunggah Brata Santoso, dia menyebut bahwa Gojek menerima keberagaman latar belakang karyawan.

Penulis: Awaliyah P | Editor: abduh imanulhaq
KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTERA
Logo Go-Jek di jaket salah satu driver atau pengendara. 

"GO-JEK sangat menghargai keberagaman (diversity). Kmai percaya bahwa ide dan kreativitas, yang menjadi kunci untuk melahitkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat, merupakan buah dari hasil kerjasama berbagai latar belakang, pendidikan, budaya, dan keyakinan.

Keberagaman juga menjadi elemen dalam dinamika karyawan kami.

Terkait postingan yang beredar di media sosial, perlu kami tegaskan bahwa post tersebut merupakan pendapat dan interpretasi pribadi dari salah satukaryawan GO-JEK terhadap salah satu event internal dengan tema keberagaman.

GO-JEK selalu menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya Indonesia, negeri tempat kita lahir, tumbuh, dan berkembang.

Pada intinya, GO-Jek adalah bagian dari Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika,"

"GO-JEK menjunjung tinggi keberagaman yang menciptakan persatuan dan keharmonisan, sejalan dengan nilai-nilai dan budaya Indonesia, yang ber-Bhinneka Tunggal Ika," tulis Gojek dalam keterangan tersebut.

Klarifikasi Go-Jek juga mendapat beragam respons dari pengguna media sosial.

Selain itu beredar video singkat di mana pengguna transportasi online mencopot pemasangan aplikasi di ponsel mereka.

Hingga saat ini, klarifikasi dari GO-JEK sudah diretweet 2.077 kali dan disukai 1.881 oleh pengguna Twitter. (iam/tribunjateng.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved