Berburu Jajanan Tempo Doeloe di Pasar Slumpring Tegal, Bayar Apapun Pakai Bambu
Beraneka macam kuliner tradisional digelar di Pasar Slumpring, Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
"Biasanya saya bertani dan berkebun. Karena ada pasar setiap Minggu, jadi saya memilih jualan. Untungnya lumayan berjualan di sini, karena sangat laku dan pengunjungnya banyak," kata seorang pedagang nasi jagung, Umyati (40).
Umyati merupakan satu warga lokal yang berjualan di Pasar Slumpring. Pada hari- hari biasa dia bertani dan berkebun, namun, untuk setiap Minggu, dia bisa mengaiz rezeki di pasar tersebut.
Keunikan Pasar Slumpring dan keasrian tempatnya membuat penasaran mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto yang berkunjung baru- baru ini.
Sutanto yang merupakan kelahiran Comal, Kabupaten Pemalang itu berkunjung dengan keluarganya menggunakan kendaraan minibus.
Kepala Desa Cempaka, Abdul Khayyi, menuturkan Sutanto sempat mencicipi sejumlah makanan yang ada di Pasar Slumpring.
"Kedatangannya tiba- tiba karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Dia memang sengaja ke sini, katanya mau sekalian pulang ke Pemalang," tuturnya.
Khayyi menyatakan untuk masuk ke Pasar Slumpring dan Tuk Mudal, tidak dikenakan tiket masuk. Pengunjung hanya dikenakan tarif parkir kendaraan.
"Selain Pasar Slumpring, pengunjung bisa menikmati wisata Tuk Mudal dengan wahan wisata balon raksasa, getek, getek besar untuk selfie di tengah- tengah kolam," ucapnya.
Desa Wisata Cempaka berada di sisi paling tenggara Kabupaten Tegal yang berbatasan dengan Kabupaten Brebes.
Lokasinya yang berada di pegunungan tinggi sangat cocok untuk pengunjung yang mendambakan wisata alam. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/beraneka-macam-kuliner-tradisional-digelar-di-pasar-slumpring_20181017_141010.jpg)