Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Perbedaan Candi Sukuh di Kabupaten Karanganyar yang Berbeda dari Bangunan Candi Hindu Lainnya

Candi Sukuh merupakan salah satu ikon yang cukup terkenal di kalangan wisatawan nasional maupun mancanegara.

Penulis: Yasmine Aulia | Editor: suharno
TRIBUN JATENG/YASMINE AULIA
Teras ketiga Candi Sukuh yang berada di Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pernah dengar relief erotis di Candi Sukuh?

Namun jangan salah paham dulu, seluruh relief dan bangunan yang berada di Candi Sukuh memiliki makna dan sarat kisah sejarah serta lho.

Candi Sukuh merupakan salah satu ikon yang cukup terkenal di kalangan wisatawan nasional maupun mancanegara.

Berbagai relief dan simbol yang unik dan sarat budaya membuat Candi Sukuh menjadi salah satu destinasi favorit di Kabupaten Karanganyar.

Lokasinya terletak di lereng Gunung Lawu tepatnya di Dukuh Berjo, Desa Sukuh, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Dari pusat Kota Surakarta, Candi Sukuh bisa ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam menggunakan jalur darat.

Sedangkan dari pusat Kabupaten Karanganyar memerlukan waktu sekitar 40 menit.

Meski berbagai Candi terdapat di Indonesia, Candi Sukuh dianggap termasuk ikon yang menarik bagi wisatawan. Karena memiliki bangunan yang berbeda dari Candi Hindu lainnya.

Baca: Kabupaten Karanganyar Menerima Penghargaan STBM Berkelanjutan

"Candi Sukuh ini memiliki tiga teras tidak seperti candi Cetho yang memiliki 13 teras, mari kita mulai perjalanan yang tidak hanya dapat foto-foto saja.

Namun juga bermanfaat bagi pengetahuan sejarah dan bahkan dari segi spiritualitas juga," ujar salah satu anggota HPI DPC Karanganyar, Joko Suyono, yang memandu Tribunjateng.com berkeliling di Candi Sukuh.

Teras pertama terdiri dari pintu gerbang. Teras kedua berisi jajaran arca-arca yang beberapa tidak lagi utuh bentuknya.

Barulah di teras ketiga kita bisa melihat bangunan candi utama yang berbentuk menyerupai piramida.

Dalam berbagai sumber, para arkeolog mengatakan arca dan relief erotis ini sebagai simbol kesuburan.

Banyak juga para ahli sejarah memiliki bahwa pendapat relief erotis tersebut mengandung makna.

Baca: Catat, Serangkaian Acara HUT 101 Tahun Kabupaten Karanganyar. Ada Event Skala Internasional

Candi Sukuh pun menjadi potret nyata perpaduan budaya ajaran Hindu dengan kebudayaan asli Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved