Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tanggapi Cucu Bung Hatta Gustika Jusuf soal Sandiaga Uno, Dahnil Anzar: Itu Keliru

Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi cuitan cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf soal Sandiaga Uno

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
kolase/Tribunjateng

TRIBUNJATENG.COM - Juru bicara Timses capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi cuitan cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf.

Dikuti TribunJateng,com, melalui kaun Twitter Dahnil @Dahnilanzar pada Kamis, (25/10/18).

Dahnil mengungkapkan bahwa kepemimpinan dan keteladanan bisa dirujuk kepada tokoh-tokoh bangsa.

Dalam cuitan tersebut, tampak Dahnil mengunggah sebuah video penjelasan soal Sandiaga Uno dan Bung Hatta.

"Pada prinsipnya bukan kami ingin mempersamakan Bang sandi dengan Bung Hatta, itu keliru

Yang betul adalah bagaimana caranya Bang Sandi meniru Bung Hatta,

Kenapa Bung Hatta, karena sejak awal Bang Sandi ingin belajar banyak dan emneladani konsepsi dan pemikiran Bung Hatta, sesuai konsepsi konsitusi kita yaitu pasal 33 UUD 1945,

Jadi semnagat Bung Hatta harus menjadi role model bagi kepemimpinan yang masa yang akan datang,

Kita sebagai anak muda wajib meneladani prinsip-prinsip Bung Hatta

Jadi tokoh-tokoh yang lain seperti Jenderal Soedirman, kemudian Bung Karno menjadi inspirasi kepemimpinan ke depan, terimakasih," ucap Dahnil.

Baca: BRT Trans Semarang Terima 642 Keluhan dan Saran, Driver Paling Banyak Dikeluhkan

Baca: Di Depan Istri, SS Tega Memperkosa Anak Kandung, Begini Kronologinya

Baca: Kemenkumham Rilis Perubahan Lokasi dan Jadwal SKD CPNS 2018 di 3 Wilayah

Tak hanya mengunggah sebuah video, Dahnil juga menuliskan beberapa cuitan bahwa anak muda wajib meneladani tokoh-tokoh bangsa.

Dahnil lantas menceritakan bahwa dirinya bukanlah dari keluarga tokoh besar sehingga ia ingin belajar meneladani tokoh besar seperti Bung Karno.

Seperti ini cuitan Dahnil Anzar selengkapnya:

"Kepemimpinan butuh keteladanan yang bisa dirujuk, dan Keteladanan Baik dari Bung Karno, Bung Hatta, Jenderal Soedirman harus kita ambil dan hadirkan pada kepemimpinan masa depan.

Kepemimpinan masa depan selalu membutuhkan keteladanan dari kepemimpinan sebelumnya. Kebaikan kepemimpinan Bung Karno, Bung Hatta, Jenderal Besar Soedirman perlu dan harus diteladani oleh kita semua, beliau-beliau memiliki Legacy bagi Indonesia yang harus terus kita rawat.

Saya berasal dari keluarga biasa saja, tidak lahir dari keluarga tokoh besar, maka berusaha banyak belajar dan meneladani tokoh-tokoh besar tersebut seperti Bung Karno, Jenderal Besar Soedirman dan Bung Hatta, saya kira upaya itu juga yg dilakukan semua anak bangsa," tulisnya.

Diketahui sebelumnya, Dahnil bersama tim pemenangan Prabowo-Sandi mengunggah sebuah video dan menyebut bahwa Prabowo-Sandi seperti bagian baru dari model Soekarno dan Bung Hatta.

Baca: Cerita Idrus Marham yang Pernah Minta 30 Mobil Jenazah saat Jadi Mensos

Baca: Oase dari Timnas U-19

Baca: Ini Kronologi Kematian Sekeluarga Pengusaha di Palembang

Baca: Ahsan/Hendra Gagal Melaju di French Open

"Kalau bagi saya, nih mereka (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) seperti bagian baru dari model Bung Karno dan Bung Hatta.

Pak Prabowo itu seperti kombinasi Bung Karno dan Jendral Soedirman. Sedangkan Sandi itu adalah bagian baru dari Bung Hatta,maka dari itu mereka pantas menjadi presiden dan wakil presiden" kata Dahnil Anzar Simanjuntak.

Lantas video tersebut emndapat tanggapan dari cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf.

Gustika Jusuf Hatta mengaku enggan sang kakek disamakan dengan calon wakil presiden nomor urut2, Sandiag Uno.

Dikutip TribunJateng.com, melalui akun Twitter @Gustika Kamis (25/10/18).

Mulanya, Gustika Yusuf mengaku dirinya bukanlah orang yang memiliki kesabaran tinggi.

Ia merasa tidak terima jika sang kakek disamakan dengan Sandiaga Uno.

"Untuk orang yg kesabarannya minus kyk gue gini denger kakek gue disamain sama sandiaga uno rasanya mau muntah. every. single. time. waktu pilpres.

why. cant. you find. your own fucking voice.

hatta is hatta, you is you. i am a hatta, but i ain't bung hatta," tulisnya.

Cuitan Gustika Jusuf
Cuitan Gustika Jusuf ()

Baca: Warga Plumbon Unjuk Rasa di Kantor Bupati Semarang Meminta Kepala Desanya Dinonaktifkan

Baca: Pernyataan Jokowi soal Politisi Sontoloyo, Timses Prabowo: Beliau Pendendam

Baca: Terungkap, Sosok yang Dimaksud Politisi Sontoloyo oleh Presiden Jokowi

Baca: Sindir Jokowi, Fahri Hamzah: Bebas untuk Tidak Setuju dengan Pemerintah

Setelah itu, Gustika Yusuf kembali menuliskan cuitan bahwa dirinya terbawa perasaan ketika sang kakek harus disamakan dengan Sandiaga.

Menurutnya, sang kakek adalah tokoh koperasi, sementara Sandiaga adalah tokoh korporasi.

Gustika Yusuf bahkan menyebut bahwa sang kakek adalah negarawan, sementara Sandiaga adalah politisi.

"Ya memang baper... Menurut ngana!? Yang satu tokoh korporasi, yang satu tokoh koperasi. Satu politisi, satu negarawan. Bicara soal kejujuran dan prinsip ekonomi, Bung Hatta seorang sosialis yang tidak mungkin namanya muncul di Panama Papers," tulis Gusyika Yusuf.  (TribunJateng.com/Woro Seto)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved