Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Begini Persamaan Prabowo dengan Soekarno dan Jenderal Soedirman Menurut Faldo Maldini

Wasekjen PAN, Faldo Maldini menjelaskan persamaan Prabowo Subianto dengan Jenderal Soedirman dan Soekarno.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
kolase/Tribunjateng

TRIBUNJATENG.COM- Wasekjen PAN, Faldo Maldini menjelaskan persamaan Prabowo Subianto dengan Jenderal Soedirman dan Soekarno.

Dilansir TribunJateng.com, hal tersebut diucapkan Faldo Maldini saat di acara Kompas TV Petang saat membahas soal Gustika Jusuf, (27/10/18)

Faldo menjelaskan bahwa Prabowo dan Jenderal Soedirman dan Soekarno tidak pernah berhenti berjuang.

'Mereka pejuang, salahkah kita membanggakan Bung Karno?itu pertanyaan saya, kadang-kadang saya juga nggak pengen kritik netizen, bahwa saya senang dikritik, jangan smapai karena tidak pilih Pak Prabowo-sandi jadi semua terlihat salah, yang sama Prabowo dengan Jenderal Soedirman dan Soekarno adalah mereka berjuang, tidak pernah berhenti berjuang sampai kapanpun, mereka selalu mmemikirkan Indonesia, Indonesian first, produksi bagaimana kita kuat secara negara, SDM kita kuat, sumberdaya kita kelola sendiri, itu yang jadi gagasan kami, dan kenyataannya masalah ekonomi yang kita hadapi saat ini, itu yang saat ini kita bawa," ujarnya.

Baca: VIDEO : Festival Sintren Luwijawa Tarik MInat Turis Mancanegara

Baca: Napi Lapas Palu Korban Gempa Ini Jalan Kaki 3 Hari Kemudian Menyerahkan Diri ke Lapas Majene

Baca: PSI Sebut Jokowi Mirip Soekarno, Timses Prabowo Beri Sindiran: Soekarno Nggak Ada Spirit Impor

Baca: PSI Sebut Jokowi Mirip Soekarno, Timses Prabowo Beri Sindiran: Soekarno Nggak Ada Spirit Impor

Sementara itu, politisi PSI, Surya Chandra membeberkan persamaan Jokowi dengan Soekarno.

"pak Jokowi itu tidak korupsi, beliau menjadi dirinya sendiri, tidak ada pencitraan, memang beliau seperti itu, kalau di awal sudah ada hoax yang membuat elektabilitas Pak Prabowo turun, ini juga hoax kedua yang harusnya direspon tim Pak Prabowo Sandi," ujar Surya Chandra.

Setelah itu, Surya Chandra meminta bahwa demokrasi harus adu argumen, gagasan dan adu program.

Saat ditanya program, Faldo Maldini mengatakan bahwa Indonesia pihak Prabowo menginginkan ekonomi fundamentalnya kuat, dengan membentuk industri berbasis inovasi sehingga bisa dirasakan masyarakat kecil.

Sementara Surya Chandra menilai bahwa saat ini Pak Jokowi sudah menyelesaikan insfraktuktur.

"Bgai Pak Jokowi soal insfraktuktur sudah selesai, paling tidak smenetar ini, fokus hari ini pembangunan manusia dan itu didukung 2 hal yakni BPJS kesehatan dan investasi insfraktuktur," ujar Surya Chandra.

Diketahui sebelumnya, timses Prabowo membuat sebuah video kampanye.

Di dalam video tersebut, Jubir Tim Prabowo Sandiaga, Dahnil menyebut bahwa

menyebut bahwa Prabowo-Sandi seperti bagian baru dari model Soekarno dan Bung Hatta.

"Kalau bagi saya, nih mereka (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) seperti bagian baru dari model Bung Karno dan Bung Hatta.

Pak Prabowo itu seperti kombinasi Bung Karno dan Jendral Soedirman. Sedangkan Sandi itu adalah bagian baru dari Bung Hatta,maka dari itu mereka pantas menjadi presiden dan wakil presiden" kata Dahnil Anzar Simanjuntak.

Setelah itu, Video tersebut ditanggapi oleh cucu Bung Hatta Gustika Jusuf yang enggan kakeknya disamakan dengan Sandiaga Uno.

Dikutip TribunJateng.com, melalui akun Twitter @Gustika Kamis (25/10/18).

Baca: Peserta Electric Jakarta Marathon Tiba-tiba Jatuh dan Akhirnya Meninggal Dunia

Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda yang Kalian Bisa Bagikan di Media Sosial

Baca: Hasil Liga Spanyol - Atletico Madrid Duduki Puncak Klasemen Sebelum Laga El Clasico Digelar

Baca: Napi Lapas Palu Korban Gempa Ini Jalan Kaki 3 Hari Kemudian Menyerahkan Diri ke Lapas Majene

"Untuk orang yg kesabarannya minus kyk gue gini denger kakek gue disamain sama sandiaga uno rasanya mau muntah. every. single. time. waktu pilpres.

why. cant. you find. your own fucking voice.

hatta is hatta, you is you. i am a hatta, but i ain't bung hatta," tulisnya.

Gustika Jusuf
Gustika Jusuf ()

Setelah itu, Gustika Yusuf kembali menuliskan cuitan bahwa dirinya terbawa perasaan ketika sang kakek harus disamakan dengan Sandiaga.

Baca: Erick Thohir Resmi Letakkan Jabatan Presiden Inter Milan, Penggantinya Pecahkan Rekor Sejarah

Baca: Link Live Streaming MotoGP Australia Hari Minggu Ini Pukul 12.00, Valentino Rossi Start di Posisi 7

Baca: Prakiraan Cuaca Hari Minggu Ini, Kabupaten Batang Cerah Berawan

Menurutnya, sang kakek adalah tokoh koperasi, sementara Sandiaga adalah tokoh korporasi.

Gustika Yusuf bahkan menyebut bahwa sang kakek adalah negarawan, sementara Sandiaga adalah politisi.

"Ya memang baper... Menurut ngana!? Yang satu tokoh korporasi, yang satu tokoh koperasi. Satu politisi, satu negarawan. Bicara soal kejujuran dan prinsip ekonomi, Bung Hatta seorang sosialis yang tidak mungkin namanya muncul di Panama Papers," tulis Gusyika Jusuf. (TribunJateng.com/Woro Seto)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved