Liputan Khusus
Berangkat dari Rumah Berpakaian Sopan, Ini Kisah Bunga yang Setahun Bekerja di Sunan Kuning SK
LSM Lentera Asa, menilai rencana penutupan resosialisasi Argorejo atau lokalisasi Sunan Kuning (SK), masih belum matang
Seorang PSK sebut saja Bunga mengaku mantan SPG event tertentu. Kini dia sering habiskan waktu nunggu ajakan ngamar pria hidung belang di lokalisasi SK. Wanita berusia 29 tahun asal Semarang Timur ini sudah setahun kerja di SK.
Alasan himpitan ekonomi membuat Bunga yang semula SPG beralih jadi PSK sejak ia bercerai dengan suaminya.
Dia harus menghidupi seorang anak, bayar cicilan utang serta biaya kesehatan orangtua di kampung yang sakit-sakitan.
"Suami saya dulu ringan tangan, suka mukul dan marah-marah. Jadi saya putuskan bercerai karena gak kuat hidup digitukan terus," imbuhnya.
Saat berangkat dari rumah di Semarang Timur ke Sunan Kuning dia mengenakan pakaian sopan tidak menonjolkan keseksian.
Barulah sampai di wisma tempatnya bekerja ia berdandan dan berpakaian seksi. Dalam semalam bisa kantongi uang Rp 1 juta.
Upah sebagai pemandu karoake Rp 40 ribu perjam setelah kena beberapa potongan. Sedangkan sebagai PSK bisa Rp 200 bersih sekali kencan.
Menanggapi rencana penutupan Sunan Kuning, Bunga tidak begitu memikirkannya. Ia menilai isu tersebut hanya gosip.
Tamunya pun masih banyak meski tak ada tempat karaoke baru yang bermunculan.
"Kalau saya pribadi yang penting kerja nyari uang, kalau bisa ditabung. Perkara nanti mau tutup dipikir nanti, tapi saya kok yakin SK tidak akan ditutup," ujarnya. Jika benar-benar ditutup Bunga akan buka salon atau tempat karaoke sendiri. (tim)