Mahfud MD Beberkan Kekurangan Jokowi dan Prabowo hingga Penonton Riuh Bersorak
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD membeberkan kekurangan capres nomor urut 1, Joko Widodo dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD membeberkan kekurangan capres nomor urut 1, Joko Widodo dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
TribunJateng.com melansir dari acara EtalkShow Tvone yang tayang pada Jumat (9/11/18).
Dalam postingan tersebut, Mahfud MD mendapat pertanyaan seputar isu yang sempat beredar bahwa dirinya akan dipasangankan dengan Jokowi di Pilpres 2019.
"Jadi saya diminta di istana untuk mengkur baju, tapi saya bilang waktunya sudah mepet, tapi baju saya udah punya, saya kasih contoh, banjunya seperti ini saja, mesti kan dipakai besoknya, tapi kan diumumkan tidak jadi, sehingga saya tidak tahu sudah jadi apa enggak," ujarnya.
Mahfud MD mengaku kaget bahwa dirinya tidak jadi diumumkan padahal sudah siap semuanya.
Setelah itu, Mahfud MD menceritakan bahwa sosom Soekarno dan Soeharto sudah puluhan tahun berjuang untuk Indonesia lalu digulingkan secara pemerintahan.
"Beliau aja seperti itu, saya kan belum apa-apa, jadi saya biasa aja," ujarnya.
Baca: Direktorat Jenderal Pajak Pacu Kesadaran Pembayaran Pajak
Baca: DPD REI Jateng Gelar Pameran ke-9 di Mal Ciputra
Baca: Bung Tomo Ala Jokowi Saat Gowes Sepeda Hari Pahlawan
Baca: Hari Pahlawan, Pemkab Pati Berikan Tali Asih Kepada Veteran
Mahfud MD lantas menceritakan bahwa dirinya usai pengumuman itu, ia bertemu Jokowi di istana selama 15 menit.
Guru Besar UII Yogjakarta itu mengaku bahwa dirinya sembunyi dari awak media usai dirinya batal diumumkan jadi calon wakil presiden.
Saat ditanya pilihan dukungan, Mahfud MD mengaku akan menyatakan pada waktu yang tepat.
Setelah itu, Mahfud diminta untuk mengomentari foto dua pasangan calon.
"Tolong prof, sebutkan 3 kekurangan dan 3 kelebihan dari dua paslon ini" ujar Wahyu selaku host.
Lantas Mahfud mengatakan kelebihan Jokowi-Maruf bahwa pasangan Jokowi-Maruf adalah pasangan tua dan muda sehingga bertemu jalan tengahnya.
"Kedua, Pak Jokowi itu orang yang jujur, saya kira bagus juga, ketiga Pak Jokowi kerja keras, sementara Pak Maruf bisa menunggu saat Pak Jokowi sedang keluar," ujar Mahfud MD.
Setelah itu, Mahfud MD menyebutkan 3 kekurangan Jokowi-Maruf.
Baca: Letakkan Sabun di Bawah Sprei, ini Manfaat yang akan Dirasakan!
Baca: VIDEO : Maling Bandeng di Tambak, Tiga Orang Dihajar Massa di Brebes
Baca: Direktorat Jenderal Pajak Pacu Kesadaran Pembayaran Pajak
Baca: Kedekatan Anak-Anak TK dengan Anggota Satgas TMMD Membawa Berkah, Ini Cerita Bu Guru
"Pertama mungkin koordinasi ke instansi-intansi pemerintahan kurang terkendali, dalam arti belum mampu mengarahkan sehingga saya kira agak kurang, kedua target yang dicanangkan beberapa belum tercapai, ketiga kurang berat badan," ujar Mahfud MD.
Setelah itu, Mahfud MD diminta untuk memberi penilaian Prabowo-Sandiaga Uno.
"Itu merupakan perpaduan antara ketegasan dan kecerdasan, kedua pegalaman lapangan di pemerintahan cukup sementara satunya pengalaman dunia bisnis, ketiga sama-sama ganteng," ujar Mahfud.
Setelah itu, Mahfud MD diminta untuk mengatakan kekurangan Prabowo-Sandiaga Uno.
"Emosional, temparamental dua-duanya, yang kedua isu pelanggaran HAM tidak hilang-hilang, yang ketiga mungkin memerlukan ibu negara," ujar Mahfud MD.
Setelah itu, Mahfud MD menilai bahwa politik akhir-akhir ini selalu membawa agama.
"Yang satu melakukan kekerasan atas nama agama, yang satu mengkritik keras atas nama agama, padahal kadang kala dua-duanya ada politik tersembunyi, jadi hal itu seperti menjual agama dengan harga murah," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD lantas mengaku bahwa dirinya keras terhadap partai-partai koalisi pemerintah.
Sebelumnya diberitakan, Mahfud MD memang sempat dikabarkan akan mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019.
Akan tetapi, akhirnya Jokowi mengatakan jika yang ia pilih adalah Ma'ruf Amin.
Diberitakan Kompas.com, Mahfud MD mengaku kaget atas keputusan Jokowi memilih Maruf Amin sebagai calon wakil presiden pendampingnya di Pilpres 2019.
Meski terkejut, Mahfud mengaku tidak kecewa atas keputusan tersebut.
"Menurut saya biasa di dalam politik, itu tidak apa-apa. Kita harus lebih mengutamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud, nama Maruf Amin atau nama lain," ujar Mahfud seperti dikutip KompasTV, Kamis (9/8/2018) malam.
Hal itu disampaikan Mahfud ketika diminta tanggapan keputusan Jokowi bersama para pimpinan parpol pendukung yang akan mendaftarkan pasangan Jokowi-Maruf ke KPU.
Mahfud mengaku menerima keputusan tersebut dan menilai, proses yang berjalan sangat konstitusional.
"Kita mendukung, negara ini harus terus berjalan," ujar Mahfud.
Baca: Bung Tomo Ala Jokowi Saat Gowes Sepeda Hari Pahlawan
Baca: Karyawan Irwan Mussry Bocorkan Sikap Maia Estianty saat Datang ke Toko Milik Suami
Baca: Live di TV, Rocky Gerung Ancam Robek Kertas saat Bacakan Komentar Nyinyir hingga Diminta Tidak Emosi
"Saya tidak kecewa, kaget aja," lanjutnya.
Saat Jokowi berkumpul dengan pimpinan parpol di Restoran Plataran, Jalan HOS Tjokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Mahfud sempat menunggu di restoran lain yang lokasinya berdekatan.
Namun pukul 17.25 WIB, Mahfud meninggalkan restoran sebelum Jokowi dan para pimpinan parpol menggelar jumpa pers.
Sementara itu, menurut Jokowi, Maruf adalah tokoh agama yang bijaksana.
Jokowi kemudian menyebut berbagai jabatan yang pernah diemban Maruf.
Maruf pernah menjadi anggota legislatif DPRD, DPR, MPR, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Rais 'Aam PBNU hingga sekarang menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia.
Dalam kaitannya dengan Kebhinekaan, kata Jokowi, Maruf menjabat anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
"Kami ini saling melengkapi, nasionalis religius," ungkap Jokowi. (TribunJateng.com/Woro Seto)