Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Maruf Amin Kembali Dilaporkan ke Bawaslu Soal Hal Ini

Maruf Amin calon wakil presiden nomor urut 01 dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu), Kamis (15/11/2018)

tribunjateng/akhtur gumilang
KH Maruf Amin saat silaturahmi di Gedung NU di Kabupaten Tegal, Selasa 25 September 2018 

Maruf Amin juga dilaporkan anggota PPIR

Sebelumnya Ma'ruf Amin juga dilaporkan ke Bawaslu atas dugaan penghasutan dan mengganggu ketertiban dalam kampanye.Pihak yang melaporkan adalah seorang warga bernama Bonny Syahrizal, didampingi advokat Senopati 08.

Pelapor juga bagian dari Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) yang merupakan sayap Partai Gerindra.

Mereka melaporkan Ma'ruf ke Bawaslu karena cawapres pendamping Joko Widodo itu menyebut kata budek dan buta untuk menarasikan orang yang tidak mendengar maupun melihat prestasi Jokowi sebagai presiden.

Kami duga Beliau melakukan penghasutan terhadap perseorangan ataupun masyarakat serta mengganggu ketertiban umum," ucapnya yang dilansir dari Kompas.com.

Menurut pelapor, pernyataan Ma'ruf telah menghina penyandang disabilitas karena menjadikan keterbatasan mereka sebagai bahan pembanding atau ejekan dalam narasi politik.

Tanggapan Sekjen PDIP

Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta pernyataan calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, tentang budek dan buta tidak dipolitisasi

Apalagi sampai terjadi aksi demo oleh penyandang disabilitas dan pelaporan ke Badan Pengawas Pemilu.

"Itu kan sebuah pernyataan-pernyataan yang menurut kami tidak perlu dipolitisir apalagi dengan menggunakan kaum difabel untuk demo dan sebagainya," ujar Hasto di Posko Cemara, Rabu (14/11/2018) yang dilansir dari Kompas.com.

Menurut Hasto, maksud ucapan Ma'ruf sudah jelas. Ma'ruf bermaksud menyampaikan bahwa ambisi kekuasaan yang dimiliki politisi jangan sampai membuat mereka buta dan tuli dengan prestasi Jokowi sebagai presiden.

Hasto mengatakan Ma'ruf tidak bermaksud menyebut buta dan tuli secara fisik.

Di samping itu, Hasto mengingatkan Jokowi selama ini juga membuat kebijakan untuk penyandang disabilitas.

Dengan demikian, tidak mungkin jika Ma'ruf sebagai cawapres Jokowi malah merendahkan penyandang disabilitas.

"Pak Jokowi-Ma'ruf itu dalam program-programnya juga sangat respek memberikan ruang yang begitu besar terhadap kaum difabel tersebut," kata Hasto. (Kompas.com/TribunJateng.com/Woro Seto)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved