Hari Maulid Nabi, Fahri Hamzah: Mempelajari Anti Feodal pada Perilaku Nabi Muhammad
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyebut bahwa diri Nabi Muhammad mengajarkan anti feodal, tidak mau dihormati berlebihan dan tidak mudah marah
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Maka tumbuh lah Pergerakan dan Persyarikatan #Muhammadiyah yang lahir jauh sebelum Republik ini punya nama. Ya, 18/11/1912 Masehi bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1330 Hijriah. Berusia 106 tahun jika memakai tahun Masehi dan berusia 110 Tahun jika memakai tahun Hijriah.
Dan yang saya ingin bagi bahwa Di Sumbawa, tempat keluarga saya mengharuskan saya bersekolah di sekolah #Muhammadiyah sejak kecil saya dididik 2 sikap utama yang mengalir dalam diri saya hingga sekarang: berpikir rasional dan menentang feodalisme.
Itulah yang saya petik dari sekolah #Muhammadiyah dan yang saya mengerti dari mengikuti Sunnah Nabi #MuhammadSAW . Kyai Ahmad Dahlan sang pendiri dikenal sebagai pencerah, yang selalu ingin keluar dari gelapnya TBC takhayul, Bid’ah dan Khurafat sebagai penyakit malas berpikir.
Sementara memang #Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi modernis yang mendekati banyak persoalan secara rasional. Para pendiri Persyarikatan ini percaya bahwa kemajuan bisa kita dapatkan dengan berpikir dan bertindak lebih rasional dan modern.
Jika kita tarik jauh kepada ajaran Nabi #MuhammadSAW juga sebagai penafsir wahyu Ilahi juga demikian. Bagaimana pentingnya akal dan ilmu sehingga ayat pertama yang diturunkan dalam Alquran adalah perintah membaca, “Iqra’”. Membaca adalah pintu ilmu dan pengetahuan.
Sekolah #Muhammadiyah juga mengajarkan saya nilai #AntiFeodal, suatu budaya yang cukup kental dalam kehidupan masyarakat kita yang agraris. Kedua nilai ini; rasional dan anti feodal itu sejalan. Sebab salah satu akar feodalisme adalah masa lalu kaku tanpa pembaruan.
Saya menikmati mempelajari ajaran #AntiFeodal ini pada perilaku Nabi #MuhammadSAW yang terbuka dan egaliter. Beliau adalah manusia pilihan menjadi nabi terakhir tapi beliau tidak pernah sok paling terpilih apalagi merasa paling benar. Beliau terbuka menerima saran.
Beliau Nabi #MuhammadSAW menyebut orang di sekitarnya sebagai sahabat, bukan bawahan atau sebutan lain yang menandakan beliau lebih tinggi. Beliau tidak suka dihormati berlebihan. Beliau marah ketika masuk ruangan semua orang berdiri atau membungkukkan badan.
Beliau tidak gampang marah, tidak gampang tersinggung, tidak gampang ngambek dan patah arang. Dada Nabi #MuhammadSAW lapang bagi siapa saja yang datang kepadanya bahkan untuk marah dan mengumumkan permusuhan. Berkali musuhnya takluk dalam kebesaran jiwanya. #MaulidNabi1440H
Rasanya, itulah makna penting dua peringatan yang dekat ini; Milad #Muhammadiyah ke-106 dan #MaulidNabi1440H #MuhammadSAW yang datang hampir bersamaan. Kita beruntung lahir di negeri ini, kita punya kesempatan belajar dari masa lalu yang gemilang.
Semoga Jaya Persyarikatan #Muhammadiyah dalam usia kw-106 ini dan semoga Allah SWT terus memberi kita kekuatan untuk mencontoh Nabi #MuhammadSAW dalam segala amal dan perbuatan. Dengan itu semoga Republik ini banyak belajar menuju kejayaan. Amin .#MaulidNabi1440H," tulisnya.
Diketahui, Umat Islam akan merayakan hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW.
Menurut kalender masehi, Maulid Nabi akan jatuh pada Selasa (20/11/2018).
Milad Muhammadiyah
Milad 106 Muhammadiyah atau Hari Ulang Tahun Ke-106 Muhammadiyah yang digelar di Solo / Surakarta Jawa Tengah Minggu malam 18 November 2018 penuh dengan makna sejarah.