Kisah Penemuan Benda Kuno di Semarang, Dari Pesan Nenek Sujiah Hingga Lokasi Penemuan di Pemakaman
Warga Dusun Gayam, Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang dikejutkan dengan ditemukannya kotak dari batu dan sebongkah batu
Penulis: amanda rizqyana | Editor: galih permadi
Joko Purwanto (35), warga Karang Pete, Kota Salatiga, sebagai anggota komunitas pecinta benda-benda cagar budaya, mengatakan penemuan itu benar adanya.
Ia telah berkoordinasikan dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
"Iya betul telah ditemukan benda diduga bagian Benda Cagar Budaya di makam Dusun Gayam, dan saat ini benda - benda tersebut telah dibawa ke kantor BPCB Jawa Tengah," kata Joko.
Saat ditanyakan mengenai tanggapannya sebagai masyarakat pecinta seni, budaya dan benda cagar budaya, Joko merasa senang.
Ia berharap penemuan ini bisa di simpan dengan baik dan utuh untuk pengingat kebesaran budaya para leluhur.
Selain itu, ia berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan situs cagar budaya.
Hal tersebut karena benda-benda cagar budaya adalah wujud tradisi, seni dan tingginya budaya leluhur yang tidak bisa dibeli dengan uang.
"Saya merasa senang dengan penemuan ini, dan berharap bahwa pemerintah lebih memperhatikan lagi situs cagar budaya karena menurit saya itu merupakan salah satu tradisi, seni, budaya yang tidak bisa dibeli dengan uang," ungkap Joko.
Diteliti BPCB Jateng
Tribun Jateng mencoba mengkonfirmasi keberadaan benda cagar budaya tersebut ke Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Semarang.
Diinformasikan bahwa benda-benda yang ditemukan di komplek pemakaman Dusun Gayam, Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Temuan tengah diteliti lebih lanjut di BPCB Provinsi Jawa Tengah.
"Barang-barang tersebut awalnya diamankan di rumah Ketua RT. Namun pada hari Minggu (10/11/2018), tim dari kantor BPCB Provinsi Jateng, datang untuk meminjam barang - barang tersebut. Dikarenakan ketua RT tersebut takut dengan adanya informasi bahwa barang tersebut bernilai miliaran rupiah," papar Isni Fadilarohmi, selaku Pamong Budaya Kecamatan Pabelan dan Tuntang.
Ditandaskan lebih lanjut oleh Isni, bahwa hasil penelitian atas kondisi barang-barang tersebut belum ada informasi lebih lanjut dari tim peneliti BPCB Provinsi Jateng.
"Saat ini kami masih menunggu hasil penelitian terhadap barang-barang oleh tim peneliti BPCB Provinsi Jateng," tandas Isni.
Sementara itu, Tri Subekso selaku arkeolog dan mahasiswa doktoral arkeologi Universitas Indonesia mengatakan satu di antara barang temuan di Pabelan merupakan pripih.
Pegawai Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang itu mengatakan lempengan logam berwarna keemasan dan terdapat huruf Jawa kuno berisikan mantra.
"Satu di antara pripih tersebut merupakan mantra dan terbuat dari emas," ujarnya ketika dihubungi Tribun Jateng.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/temuan-benda-purbakala-berupa-kotak-batu.jpg)