Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hari Ibu 2018

Upacara Hari Ibu, Komandannya pun Ibu-Ibu

Dalam upacara tersebut dominan dilaksanakan oleh kaum hawa. Seperti komandan upacara oleh Aan Ristiani, SH, Bamin Satreskrim Polresta Tegal.

Editor: m nur huda
Istimewa
Wali Kota Tegal Nursholeh, dalam upacara Peringatan Hari Ibu ke-90, Jumat (21/12/2018), di Halaman Pendopo Ki Gede Sebayu Kompleks Balaikota Tegal. 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Peringatan Hari Ibu ke-90, Hari Bela Negara dan Hari Nusantara Tahun 2018 diperingati Pemerintah Kota Tegal dengan menggelar upacara pada Jumat (21/12/2018) di Halaman Pendopo Ki Gede Sebayu Kompleks Balaikota Tegal.

Dalam upacara tersebut dominan dilaksanakan oleh kaum hawa. Seperti komandan upacara oleh Aan Ristiani, SH, Bamin Satreskrim Polresta Tegal.

Selain komandan upacara, pengibar bendera juga tiga orang perempuan anggota Paskibra Kota Tegal dan pembawa acara dari Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Tegal yakni Yolla Pamela.

Dalam upacara yang dihadiri oleh Forkopimda Kota Tegal, Plt Sekda Kota Tegal, Staf Ahli, Kepala Organisasi Pimpinan Daerah Kota Tegal, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tegal, Wali Kota Tegal Nursholeh, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise.

Menurut Yohana Yambise, hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

“Untuk itu sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional bukan hari libur.

PHI juga diharapkan mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan dan membawa pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan,” ungkap Menteri.

Perempuan, dikatakan Yohana, apabila diberi peluang dan kesempatan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

“Perempuan Indonesia masa kini adalah agent of change yang sadar dan memahami memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki.

Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran dan tanggungjawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki mulai dari lingkup keluarga, masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perempuan dan laki-laki keduanya adalah "parthnership" sekaligus sumber daya insani yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional,” ungkap Yohana.

Sementara tema Peringatan Hari Ibu tahun ini bertema "Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa".

Karena melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia tahun 2018 dengan menyelaraskan dengan arah kebijakan pembangunan PP dan PA, sebagaimana telah tercantum dalam RPJMN 2015-2019 serta mewujudkan Nawacita sebagai salah satu agenda nasional.

“Berbagai persoalan sosial saat ini marak terjadi, dan berdampak kepada kehidupan masyarakat, khususnya perempuan dan anak, seperti terjadinya kekerasan, bentuk-bentuk perlakukan diskriminatif, dan lainlainnya.

Tentunya diperlukan berbagai cara untuk dapat mencegahnya,” ungkap Yohana yang menekankan peran keluarga.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved