Ahok Bebas, Sudjiwo Tedjo: Ada Yang Maniak, Ada yang Muak
Budayawan Sudjiwo Tedjo menuliskan cuitan terkait kebebesan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari Mako Brimob usai dipenjara 2 tahun.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Budayawan Sudjiwo Tedjo menuliskan cuitan terkait kebebesan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari Mako Brimob.
Hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @sudjiwotedjo pada Kamis (24/1/19).
Cuitan Sujdiwo Tedjo mengibaratkan Ahok seperti durian karena ada orang-orang yang snagat menyukai durian, adapula yang sangat muak dengan durian.
Meski demikian, Sudjiwo Tedjo lantas mengatakan bahwa Tuhan Maha segala-galanya.
Lantaran meski ada yang suka dan tidak suka, namun Tuhan bisa menjodohkan kedua belah pihak itu.
• Ini 6 Jenis Sakit Perut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius
• Foto-foto Ahok Terbaru, Berdampingan dengan Wanita Diduga Bripda Puput, Bajunya pun Senada
• Kasus DBD di Jateng Tinggi, Ganjar Kampanyekan 3M Plus untuk Cegah Demam Berdarah
• BREAKING NEWS: Pohon Asem Tumbang di Tepi Jalan Dr Cipto Semarang, 2 Unit Mobil Tertimpa
"Yang Panggil Aku BTP seperti Yang Panggil Aku Durian. Ada yang maniak tapi ada juga yang muak. Asyiknya Tuhan, yang maniak dan yang muak durian bisa DIA nikahkan dan beranak-pinak. Pak Jokowi maupun Pak Prabowo belum tentu bisa menikahkan kedua mereka. Kita pun," tulisnya.
Diketahui, hari ini, Kamis (24/1/19), Ahok resmi bebas.
Sebelumnya, Ahok harus menjalani vonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama pada 9 Mei 2017 yang lalu.
Ahok mendapatkan tiga kali remisi selama ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Hari ini, Kamis (24/1/19), Ahok dinyatakan bebas.
Sebelumnya, Ahok menuliskan bahwa setelah bebeas dari penjara, ia ingin dipangil dengan sebutan BTP, bukan Ahok.
Hal itu Ahok ungkapkan melalui sepucuk surat yang ia tulis sendiri.
"Saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BTP bukan Ahok," demikian adalah cuplikan tulisan tangan Ahok.
Ahok sendiri tidak menjelaskan alasannya. Padahal, nama tersebut adalah panggilan kesayangan sang ayah, Indra Tjahaja Purnama.
Tidak dapat dipungkiri nama Ahok sering diidentikkan dengan ras Tionghoa yang kerap diidentikkan dengan ras penggerus ekonomi.
Ahok kerap dinilai sebelah mata.
• Curhatan Nicolas Sean Usai Ahok BPT Bebas, Banjir Komentar
• Reaksi Ahok Bertemu Sang Putra Nicolas Sean Usai Keluar dari Mako Brimob
Lantas dalam suratnya, pemilik nama lengkap Basuki Tjahja Purnama itu menyinggung soal pancasila, dan keberagaman ras.
Ahok mengutip perkataan Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno.
"Setialah kepada Pancasila itu, pegang teguh kepada Pancasila, bela pancasila itu. Sebgaimana kukatakan lagi tadi. Saudara-saudara, laksana panggilan yang aku dapat daripada atasan untuk memegang teguh kepada Pancasila ini," tulis Ahok dalam suratnya.
Ahok sendiri diambil dari kata Ban Hok, yang artinya terus belajar.
Ayah Ahok ingin putra sulungnya itu menjadi seorang yang sukses dengan ilmu bermanfaat.
Oleh karena itu, Indra panggil Basuki dengan nama Ban Hok.
'Ban' berarti puluhan ribu, dan 'hok' berarti belajar.
"Ayah ingin saya tak pernah berhenti belajar agar menjadi orang sukses," ujat Ahok. Lama-kelamaan, panggilan Bahok berubah menjadi Ahok," ungkap Ahok dalam acara Hari Anak pada 23 Juli 2014.