Debat Dahnil Anzar dengan Johny G Plate Bikin Penonton Riuh
Timses pasangan capres cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar berdebat dengan TImses Jokowi-Maruf, Johny G Plate
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Timses pasangan capres cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar berdebat dengan TImses Jokowi-Maruf, Johny G Plate.
Hal tersebut disampaikan Dahnil saat di acara Satu Meja The Forum yang diunggah oleh akun Youtube Kompas TV, Rabu (23/1/19).
Tampak Budiman Tanurejo melempar sebuah pertanyaan.
"Banyak masyarakt kecewa terkait debat pilpres, itu gimana pendapat anda?"
Dahnil menilai bahwa eskpetasi publik sangat tinggi.
"Itu wajar, karena eskpetasi publik sangat tinggi dibandingkan dengan faktual yang terjadi, dan kami melihat eskpeetasi publik, kritik dan kita jawab," ujarnya.
Dahnil lantas mengaku mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperbaiki kualitas debat.
• Di ILC, Debat Fadli Zon dan Budiman Sudjatmiko Bikin Karni Ilyas Geram: Dialog di Luar Saja Nanti
• Cerita Suyanti Melahirkan di Jalanan setelah Jalan Kaki 3 Km, Padahal Rumah Sakit Masih Jauh
• Angel Lelga Mengaku Muntah Kain Kafan sebelum Digerebek Vicky Prasetyo, Ini Tanggapan Keluarga Vicky
• Sinopsis Film The Dark Knight Christian Bale, Bioskop TransTV Malam Ini Jam 21.30
"Kita mendorong KPU untuk debat-debat berikutnya, ada 4 debat lagi, kisi-kisi nggak perlu dibagikan, tidak perlu ada contekan di atas podium, biarkan saja free fighting begitu, biar capres-cawapres maju di podium dengan isi kepala masing-masing, kemudian mereka bisa menunjukkan kapastitasnya dan kompetensinya di depan publik, " ujarnya.
Dahnil lantas menyebut bahwa ke depan, tim Prabowo ingin mewujudkan ekspetasi publik.
Saat ditanya, apakah debat pertama kubu Prabowo berhasil menang?, Dahnil menyebut bisa menyampaikan 2 hal.
"Yang jelas kami bisa menyampaikan 2 hal, bahwa Pak Prabowo kompak, saling berbagi, tampak punya dinamic duo yang kuat, tampak pak Prabowo tidak memborong semua jawaban,Bang Sandi juga berbagi, hal ini tampak bahwa kepemimpinan masa depan dihadirkan, Pak Prabowo sebagai leader mempersiapkan wakil yang lebih muda, dan Pak Prabowo membuka jalan untuk anak muda," ujarnya.
Kemudian, Budiman Tanurejo meminta pendapat dari timses Jokowi-Ma'ruf, Johny G Plate.
Johny G Plate menilai bahwa eskpetasi publik sangat berbeda dengan realita.
"Karena dinamika sebelum debnat itu keras sekali, diadapkan denagn hoaks, fitnah, dan terus sebagainya yang terus merangsang perhatian publik, " ujarnya.
Johny G Plate menilai bahwa Pak Jokowi sudah mengelaborasi gagasan sementara Prabowo mengambil suatu kasus, sehingga tidka bertemu hingga menimbulkan suasana hambar.
"ohny G Plate lantas menilai bahwa depat pertama, Jokowi-Maruf sangat unggul.
"Sangat mengangkat visi dan msisi, pasangan Pak Jokowi-Maruf unggul sekali, yang satu kan mengangkat contoh kasus," ujarnya yang disambut teouk tangan penonton.
Diketahui, debat perdana Pilpres 2019 capres dan cawapres, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno digelar Komisi Pemilihan Umum ( KPU), pada Kamis (17/1/2019) malam.
Debat tersebut berlangsung di empat lembaga penyiaran, yakni Kompas TV, TVRI, RTV, dan RRI.
Debat perdana itu berlangsung di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.
Tema yang diangkat pada debat perdana Pilpres 2019 ialah hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.
Sementara untuk pemandu debat, dipercayakan kepada mantan jurnalis Ira Koesno dan jurnalis senior Imam Priyono.
Debat terbagi ke dalam enam segmen, yang sejak awal direncanakan berlangsung selama 89 menit 55 detik.
Segmen pertama, penyampaian visi-misi pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Segmen kedua dan ketiga adalah debat dengan metode pertanyaan terbuka.
Dalam segmen kedua dan ketiga, moderator debat menanyakan pertanyaan kepada paslon, yang mana pertanyaan tersebut telah disampaikan kepada paslon melalui kisi-kisi.
Kedua pasangan capres-cawapres, Joko Widodo (Jokowi)-Mar'uf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah menyampaikan pandangan mereka soal empat tema yang dibahas dalam debat perdana ini.
Seperti diketahui, debat perdana membahas tema Hukum, Hak Asasi Manusia ( HAM), Korupsi, dan Terorisme.
Saat kedua pasangan calon membahas soal Korupsi, baik calon presiden nomor urut 01 Jokowi, maupun calon presiden nomor urut 02 Prabowo, tampak mengajukan pertanyaan.
Awalnya, Prabowo yang mendapatkan giliran pertama memberikan pertanyaan pada Jokowi.
• Kabar Hubungan Vero dengan Ahok Setelah Keluar Penjara hingga Rencana Pernikahan BTP - Bripda Puput
• Kabar Hubungan Vero dengan Ahok Setelah Keluar Penjara hingga Rencana Pernikahan BTP - Bripda Puput
• Kabar Hubungan Vero dengan Ahok Setelah Keluar Penjara hingga Rencana Pernikahan BTP - Bripda Puput
Dalam pertanyaannya, Prabowo menyinggung soal kepentingan pribadi yang dimiliki oleh para pejabat yang bekerja di sekeliling Jokowi.
"Bagaimana pandangan Bapak tentang konflik kepentingan ini? Apakah Bapak bisa menjamin pejabat yang bekerja untuk Bapak tidak memiliki kepentingan pribadi dalam kebijakan yang diambil, terutama terkait impor beras, gula, dan yang merugikan petani?," tanya Prabowo pada Jokowi.
Menanggapi itu, Jokowi mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki 'beban masa lalu'.
Sehingga, hal tersebut membuatnya lebih leluasa untuk bekerja dan memberikan perintah pada pejabatnya.
Jokowi lantas menyebutkan, jika memang ada bukti terkait konflik kepentingan itu, ia meminta agar seluruh pihak bisa menginformasikan dan melaporkannya ke pihak berwajib.
Menurut Jokowi, di era kepemimpinannya, ia terus memperbaiki sistem yang ada, sehingga tidak ada peluang bagi pejabat publik untuk melakukan korupsi.
Prabowo pun kembali mendapatkan kesempatan untuk menanggapi itu.
Prabowo menjelaskan, pertanyaan itu ditujukannya karena ia bingung ada menteri yang memiliki perbedaan pendapat.
"Ada yang mengatakan persediaan beras cukup, tapi ada satu lagi yang justru mengimpor beras. Jadi bagaimana?"
"Pejabat yang Bapak angkat, termasuk Dirut Bulog mengatakan cukup. Tapi menteri perdagangan mengizinkan impor komoditas pangan yang begitu banyak. Ini yang membingungkan," terangnya.
Kembali menanggapi Prabowo, Jokowi menganggap bahwa perbedaan pendapat adalah sebuah hal yang wajar.
Namun, terang Jokowi, semua itu melalui permusyawatan dalam rapat.
Sehingga ketika sudah ada keputusan, semua pihak harus mengikutinya.
"Kalau menteri sama pendapat semua malah tidak bagus. Tidak ada saling kontrol, saling mengecek, atau saling mengawasi. Berbeda itu tidak apa-apa," jelas Jokowi mengakhiri sesi pertama, tanya jawab.
Di sesi kedua, masih dengan pembahasan korupsi, giliran Jokowi yang mengajukan pertanyaan.
Jokowi pun langsung melancarkan 'serangannya' dengan mempertanyakan pandangan Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra di mana partainya merupakan satu dari beberapa partai yang memiliki caleg mantan koruptor paling banyak.
"Korupsi adalah kejahatan luar biasa. Bapak Prabowo pernah mengatakan bahwa korupsi di Indonesia sudah stadium empat, meskipun ini saya enggak setuju," ujar Jokowi sebelum menyampaikan inti pertanyaannya.
"Tapi menurut ICW (Indonesia Corruption Watch), partai yang Bapak pimpin jadi salah satu partai yang paling banyak mencalonkan mantan koruptor atau mantan napi korupsi. Yang saya tahu, caleg yang tanda tangan adalah ketua umumnya, berarti pak Prabowo. Bagaimana tanggapan Bapak soal ini?," tanya Jokowi kemudian.
Menanggapinya, Prabowo mengatakan, ia belum dapat informasi apapun soal apa yang disampaikan ICW.
"Menurut saya itu sangat subyektif. Saya tidak setuju itu. Saya seleksi caleg-caleg tersebut. Kalau ada bukti, silahkan laporkan," Prabowo membalas Jokowi.
Sontak pendukung 02 tertawa mendengarnya.
Bahkan, tampak Sandiaga memperlihatkan senyumannya.
"Ada juga kadang-kadang tuduhan korupsi yang korupsinya karena menerima THR. Saya kira janganlah kita saling menuduh soal partai masing-masing. Saya jamin Partai Gerindra akan melawan korupsi sampai ke akar-akarnya," tegas Prabowo.
"Kalau ada anggota Gerindra yang korupsi, saya yang akan masukan ke penjara sendiri," imbuhnya.
Jokowi kembali memberikan tanggapannya.
Ia menjelaskan, maksud pertanyaannya sebelumnya adalah adanya mantan napi korupsi yang dicalonkan Gerindra di kontestasi Pileg 2019.
"Ada enam yang Bapak calonkan. Sebagai ketua umum, artinya kan bapak tanda tangan. Saya tidak menuduh partai Bapak korupsi. Ini mantan koruptor yang sudah dihukum," jelasnya lagi.
Tak mau kalah, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.
"Jadi kita serahkan saja ke rakyat. Kalau rakyat enggak mau pilih ya jangan dipilih. Yang jelas, kalau kasus itu sudah melalui proses, dia sudah dihukum, kalau memang hukum mengizinkan."
"Kalau dia masih dianggap masih bisa, dan rakyat menghendaki dia karena memiliki kelebihan lain, mungkin korupsinya tidak seberapa. Begini, kalau curi ayam bener itu salah tapi, kalau merugikan rakyat triliunan itu saya kira yang harus dihabiskan di Indonesia ini, " ujarnya. (TribunJateng.com/Woro Seto)