Polisi Didesak Usut Aktor Intelektual Pembakaran Motor di Temanggung
Kuasa hukum para tersangka, Catur Sulistyo, meminta polisi mengusut tuntas kasus hingga ke aktor intelektual
Penulis: yayan isro roziki | Editor: m nur huda
Disinggung mengenai apakah ada motif politik dalam kasus ini, ia mengaku tak tahu-menahu. "Saya gak tahu ada motif politik atau tidak, bilangnya hanya itu, karena korban melontarkan kata-kata tak baik," ucapnya.
Kuasa hukum para tersangka, Catur Sulistyo, meminta polisi mengusut tuntas kasus ini dan tak berhenti hanya dengan ditangkapnya dua orang tersangka ini. Menurutnya, polisi harus menangani kasus ini hingga tuntas.
"Jangan berhenti di dua orang ini, polisi harus tuntaskan hingga ke aktor intelektual. Mereka ini kan hanya orang suruhan, yang dibayar di lapangan," ucapnya.
Terlebih, kata Catur, tersangka sudah mengaku dan menyebutkan siapa aktor intelektual di balik teror pembakaran sepeda motor di teras rumah Sungkono.
"Sudah jelas, ada pengakuan tersangka siapa orang yang menyuruh mereka. Nama dan alamatnya jelas, harus diusut tuntas," tegasnya.
Ditambahkan, para tersangka awalnya memang diiming-imingi imbalan Rp1 juta untuk dua orang. Namun, setelah beraksi dan dianggap berhasil, si aktor intelektual berinial R, menambahi upah keduanya menjadi Rp1,5 juta.
• Pengakuan Tersangka Pembakar Motor di Temanggung: Kami Dibayar Rp 1 Juta
Disinggung mengenai apakah ada motif politik dalam kasus ini, Catur tak mau terburu-buru mengambil kesimpulan. Menurutnya, ia menyerahkan pengungkapan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Jangan terburu-buru menyimpulkan, biarkan polisi bekerja menuntaskan kasus ini, nanti jika sudah terungkap semua, akan jelas motif sebenarnya," tandas Catur.
Ia pun memaklumi, bila saat ini polisi terkesan sangat berhati-hati dalam menangani kasus ini.
"Ini kan tahun politik, tak tepat melangkah sedikit saja isu yang berkembang bisa bermacam-macam," tuturnya. (yan)