Sebut Indonesia Carut Marut, Prabowo: Jangan Benci Jokowi Tetapi Pimpinan-pimpinan di Jakarta
Prabowo Subianto menyebut kondisi Indonesia kini carut marut dan meminta tidak menyalahkan maupun membenci Jokowi tetapi kesalahan pimpinan di Jakarta
Penulis: yayan isro roziki | Editor: suharno
Dikatakan, buku itu ditulis dan telah beredar sejak dua tahun lalu.
Menurutnya, buku itu ditulis berdasarkan data-data valid dari sumber-sumber yang ada di pemerintah Indonesia maupun lembaga internasional.
"Itu dari sumber dan badan resmi semua, tidak ada yang membantah," ucapnya.
Prabowo melanjutkan, dalam buku itu sejatinya kekayaan Indonesia sudah tak ada lagi.
Menurutnya, negara hidup dari utang luar negeri.
"Negara memang sudah biasa hidup dari utang, tapi yang ini kebangetan," kata mantan Danjen Kopassus itu dengan intonasi meninggi.
• Aria Bima: Prabowo Tak Bisa Jawab Pertanyaan di Debat, Jokowi yang Disalahkan
Ditandaskan, utang luar negeri itu sejatinya tak menjadi soal. Asal, utang itu digunakan untuk hal-hal produktif.
"Utang, boleh kita pinjam, asal digunakan untuk produksi," tandasnya.
Dia berujar, dari zaman pemerintahan Soeharto, negara memang telah berurang, tapi dengan bunga sangat kecil dan tempo yang lama.
Sementara, saat ini Indonesia berhutang dengan bunga sangat tinggi, bahkan menurutnya, termasuk tertinggi di antara negara-negara lain di dunia.
"Dulu kita utang bunganya dua persen, sekarang bunganya tujuh persen, termasuk termahal di dunia. Saya sudah bertemu dengan pejabat-pejabat luar negeri, mereka bersedia memberi utang dengan bunga 2-3 persen, bahkan ada yang lebih murah," tutur mantan menantu Presiden kedua RI, Soeharto, itu.
Masih menurut Prabowo, kondisi Indonesia yang karut-marut seperti saat ini bukan hanya karena salah Presiden Joko Widodo (Jokowi) seorang. Karena itu, ia meminta agar tak membenci Jokowi.
"Jangan benci Jokowi. Ini karena perilaku elit-elit di Jakarta, bukan kesalah orang per orang. Elit-elit itu pimpinan-pimpinan yang ada di Jakarta," ucapnya.
Kepada para hadirin, Prabowo menyampaikan bahwa mereka adalah kawan sejati.
Menurutnya, kawan sejati adalah kawan berjuang di saat susah. "Kawan saat menang akeh (banyak, red)," ucapnya.