Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gratiskan Retribusi Pedagang Tambaklorok Hingga Lebaran, Disdag: Jika Ditarik Lapor Saber Pungli

Dinas Perdagangan Kota Semarang gratiskan retribusi pedagang Pasar Tambaklorok Kota Semarang hingga Lebaran. Jika ada retribusi lapor ke Saber Pungli.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: suharno
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Seorang pedagang ikan basah di Pasar Tambaklorok Kota Semarang sedang menata dagangannya di kios baru, Jumat (22/3/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Para Pedagang Tambaklorok mulai berjualan di Pasar Tambaklorok Kota Semarang, Jumat (22/3/2019).

Mereka sangat bersyukur bisa memperoleh lapak yang tidak pernah disangka-sangka.

Seperti Aslamiah, pedagang ikan basah yang sudah puluhan tahun berjualan di Tambaklorok, berulangkali mengucapkan syukur ketika ditemui Tribun Jateng.

"Alhamdulilah, alhamdulillah banget. Rasanya senang sekali bisa berjualan disini," ungkap Miah dengan mata berkaca-kaca.

Dinas Perdagangan Kota Semarang Masih Menata Pedagang Pasar Tambaklorok

Dia sudah memindahkan semua barang-barangnya sejak Kamis (20/3/2019).

Dia bersama pedagang lain juga sudah mengadakan tasyukuran kamis lalu dengan membagi nasi kotak kepada para pengunjung pasar.

Menurutnya, dibangunnya pasar ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap rakyat kecil.

Sebelum dibangunkan pasar, dia bercerita, hanya berjualan di lapak sederhana berpapan kayu selama puluhan tahun.

Lalu, lapaknya dibongkar untuk dibangun pasar baru. Dia pun terpaksa harus berjualan di pinggir jalan. Bahkan, harus berpindah beberapa kali.

"Dulu kalau hujan becek, kalau panas kepanasan. Sekarang, adem, tidak kepanasan lagi," ucapnya.

Dia menuturkan, tidak ditarik biaya sepeserpun untuk menempati lapak ini.

Dia juga berharap tidak ada tarikan itu. Pasalnya, selama dia berjualan di pasar lama, dia tidak pernah membayar.

"Dulu paling hanya bayar karcis Rp 2.000 saja. Nanti, saya harap ya sama tidak ada tarikan-tarikan. Kalau hanya untuk retribusi Rp 3.000 atau Rp 5.000 bagi saya tidak masalah. Tapi kalau Rp 10.000 bahkan lebih terus terang saya keberatan," terangnya.

Pengerjaan Jalan di Kampung Bahari Tambaklorok Semarang Masih Terkendala Pembebasan Lahan

Dia berharap, tidak ada oknum-oknum yang memanfaatkan pedagang kecil untuk ditarik biaya retribusi yang berlebihan.

Di sisi lain, petugas Dinas Perdagangan Kota Semarang terus melakukan pembongkaran lapak-lapak yang berada di sepanjang jalan.

Pembongkaran lapak ditargetkan selesai Minggu (24/3/2019).

Sedangkan, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, akan mengukuhkan paguyuban Kampung Bahari Tambaklorok Senin (25/3/2019) mendatang.

"Kami tidak menduga progress penempatan sangat cepat. Kami mengapresiasi pedagang yang sudah mau masuk ke pasar," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto.

Dia menegaskan, Dinas Perdagangan tidak akan menarik retribusi hingga lebaran nanti.

Jika dia mendapati oknum yang menarik biaya lapak maupun retribusi apapun, dia akan langsung melaporkan kepada tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

Dia pun sudah menempatkan satu kepala pasar agar pasar dibangun Pemerintah Pusat ini bisa terus kondusif.

"Retribusi tidak bayar sampai lebaran. Setelah lebaran, kami akan tarik retribusi kebersihan dan lapak," katanya.

Adapun terkait retribusi yang akan diberlakukan usai lebaran, lanjutnya, pedagang akan ditarik retribusi lapak dan kebersihan.

Untuk retribusi los senilai Rp 650 per meter persegi, adapun kios Rp 700 per meter persegi yang dibayarkan setiap hari. Sedangkan retribusi kebersihan sebesar Rp 1.000.

"Itu berlaku setelah lebaran," tegasnya.

Terkait dengan masih banyaknya pedagang yang berjualan di pinggir pasar, Fajar melanjutkan, Dinas Perdagangan akan membangun shelter di tempat parkir mulai Senin depan.

Pihaknya akan membangunkan 38 shelter dengan ukuran sama seperti lapak di lantai 2, yaitu 2x1,5 meter.

"Yang belum mendapat lapak nanti kami tempatkan di belakang. Kami ingin penataan pasar rapi," ucaapnya.

Adapun 15 kios tertutup di lantai 2 hingga kini belum dibagi lantaran masih dalam pembahasan agar pembagian bisa adik dan tidak ada gejolak.

"Kami akan undi 15 kios itu Senin besok sekalian pengukuhan," katanya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved