Kisah Asal Mula Syair I’tiraf Abu Nawas, Doa yang Menyentuh Hati
Asal mula Syair I'tiraf sebagai doa Abu Nawas untuk merayu Tuhan, menjadi syair dan pujian yang populer di kalangan muslim.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: abduh imanulhaq
Kini giliran orang ketiga, “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?”
“Orang yang mengerjakan dosa-dosa besar,” jawab Abu Nawas.
“Mengapa?” kata orang ketiga.
“Sebab pengampunan Allah kepada hamba-Nya sebanding dengan besarnya dosa hamba itu,” jelas Abu Nawas.
Kemudian ketiga orang itu pulang dengan perasaan puas.
Ada murid yang sejak awal mendengar tanya jawab Abu Nawas dan ketiga tamunya.
Kerena belum mengerti ia pun bertanya kepada Abu Nawas.
“Mengapa dengan pertanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban yang berbeda?” tanya si murid.
Jawab Abu Nawas, “Manusia dibagi menjadi tiga tingkatan.
Tingkatan mata, tingkatan otak, dan tingkatan hati.”
Kemudian Abu Nawas menjelaskan ketiga tingkatan itu.
Ada anak kecil yang melihat bintang di langit.
Ia mengatakan bintang itu kecil karena ia hanya menggunakan mata.
Demikianlah tingkatan mata.
Berbeda dari orang pandai yang melihat bintang di langit.