Buaya Sungai Serayu Bukan Isapan Jempol, Andi Lihat Hewan Itu Berjemur di Pinggiran
Seoarang pemancing melihat buaya itu tengah berjemur di tepi Sungai Serayu yang mengalir dekat desanya, Pucang, Kecamatan Bawang, Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Aliran Sungai Serayu di Desa Pucang, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah tampak tenang.
Namun, di balik ketenangannya, sungai itu punya kekuatan yang menghanyutkan.
Terlebih hujan yang mengguyur wilayah Banjarnegara membuat debit sungai itu naik.
Tinggi air hampir menyamai permukaan tepi sungai yang sebagian ditanami padi oleh warga.
Kiriman lumpur dari hulu membuat air begitu keruh.
Daratan dan tebing sungai masih ditumbuhi aneka tanaman liar.
Juga pepohonan rimbun yang dahan-dahannya menjuntai hingga menyentuh muka air.
Hari-hari sungai yang jauh dari pemukiman itu lengang.
Kesepian baru pecah oleh deru kendaraan maupun truk pengangkut pasir yang melintas di atas jembatan.
Nyaris tak ada aktivitas manusia, kecuali satu dua pemancing yang hobi mematung di pinggir sungai menunggui ikan.
Juga segelintir petani yang memanfaatkan dataran tepi sungai untuk bercocok tanam.
Siapa sangka, tempat yang jarang disinggahi manusia itu menjadi rumah bagi kawanan buaya.
Orang boleh saja tak percaya.
Keberadaan buaya di Sungai Serayu memang sulit dicerna.
Bagaimana mungkin, buaya menghuni Sungai Serayu.