Fahri Hamzah Dapat Suara Terbanyak di Pileg NTB 2014, Akbar Faizal: Saya Heran, Kok Bisa?
Politisi Nasdem, Akbar Faizal mengaku heran dengan Fahri Hamzah yang meraih suara terbanyak di Nusa Tenggara Barat (NTB) di pileg 2014.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
"Dia diduga telah mengumpulkan uang dari sejumlah penerimaan-penerimaan yang dipersiapkan untuk serangan fajar," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Basaria juga membantah spekulasi temuan 400 ribu amplop berisi uang dalam OTT Bowo Sidik terkait dengan Pilpres 2019.
Ia menegaskan, uang tersebut tidak dipersiapkan Bowo sebagai logistik untuk calon presiden dan wakil presiden tertentu.
"Sama sekali tidak. Dari awal tadi sejak konpers (konferensi pers) tidak berbicara soal itu."
"Saya ulang kembali, hasil pemeriksaan memang untuk kepentingan dia akan mencalonkan diri kembali," kata dia.
Basaria menjelaskan, tim penyidik telah mengonfirmasi temuan itu ke Bowo.
Bowo mengaku, uang tersebut untuk pencalonan dia sebagai anggota DPR di Pemilu 2019.
Uang itu diduga dipersiapkannya untuk dibagikan kepada warga atau kerap diistilahkan dengan "serangan fajar".
"Kami mengatakan memang sesuai fakta ya. Ini memang kita lihat ada pengumpulan dana dari beberapa sumber kemudian dimasukan ke dalam sini (amplop)."
"Ini bukan politisasi," kata Basaria.
"Menurut jawabannya (Bowo) mengatakan ini dalam rangka serangan fajar karena dia termasuk satu calon dari Jawa Tengah untuk DPR 2019-2024."
"Jadi enggak usah dibawa politisasi. Ini adalah faktanya," tegas Basaria.
Di sisi lain, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, KPK menduga ada dua sumber penerimaan uang Bowo.
Pertama, diduga berkaitan dengan commitment fee untuk membantu pihak PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) menjalin kerja sama penyewaan kapal dengan PT Pupuk Indonesia Logistik.
Penyewaan itu terkait kepentingan distribusi.