Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tangis Warga Suku Anak Dalam Lepas Bilqis Balita Korban Penculikan: Sudah Sangat Dekat

Pengakuan Suku Anak Dalam Jambi Soal Balita 4 Tahun Dijual ke Kelompoknya Rp80 Juta, Diminta Merawat

|
Penulis: Msi | Editor: muslimah
Tangkapan layar video
BALITA HILANG - Seorang balita asal Makassar, Sulawesi Selatan bernama Bilqis Ramadhany, ditemukan di Provinsi Jambi, Sabtu (8/11/2025) pukul 20.00 WIB, Setelah satu pekan dilaporkan hilang. Bilqis ternyata diculik dan ditemukan di Merangin, Jambi. 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah penculikan Bilqis Ramadhani alias BQ balita usia 4 tahun asal Makassar menjadi viral.

Penculikan dilakukan sebuah komplotan. Bilqis kemudian dijual dan dibawa melintasi pulau dengan jarak ribuan km.

Terakhir, Bilqis dijual ke Suku Anak Dalam (SAD) Jambi seharga Rp 80 Juta.

Saat bersama SAD, Bilqis tampak sudah dekat dengan mereka.

Warga SAD bahkan sempat tak rela melepas Bilqis.

Lantas bagaimana ceritanya SDA bisa mendapatkan Bilqis? 

Baca juga: "Tidak Mau," Bisik Balita Bilqis yang Diculik, Salah Mengenali saat Mau Ditolong Polisi

Daftar 13 Titik Gempa Megathrust di Indonesia, Termasuk Jawa Tengah? BMKG: Terbesar M 9,2

BREAKING NEWS! Kecelakaan Truk Terguling Kembali Terjadi di Jalur Tengkorak Kalijambe Purworejo

Sosok Rasnal Eks Kepsek SMAN 1 Dipenjara dan Dipecat Tak Jadi ASN Lagi Gegara Uang Rp 20 Ribu

Salah satu warga SAD bernama Bedengang angkat bicara terkait BQ yang dijual ke kelompoknya.

Begedang menyebut awalnya istrinya didatangi seorang dari luar.

Wanita tersebut diketahui membawa anak perempuan bernama BQ yang diubah namanya jadi Kiky.

Orang luar yang diduga penculik balita BQ tersebut meminta untuk merawat karena diklaim berasal dari keluarga kurang mampu dan tidak sanggup membiayai kehidupannya.

"Penyerahan anak ini disertai selembar surat bermaterai Rp 10 ribu yang menyatakan bahwa anak ini diserahkan oleh ibu kandungnya, dan tidak akan ada tuntut menuntut di kemudian hari," ujar Anggota Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Robert Aritonang dalam pernyataannya, Senin(10/11/2025) melansir dari Tribunnews.com, Senin (10/11/2025).

Namun, sekitar dua hari anak tersebut berada di kawasan Suku Anak Dalam Jambi ada informasi tentang penculikan.  

"Begendang pun menyerahkan anak tersebut ke pihak berwenang," ujar Robert.

KKI Warsi menegaskan dalam kasus ini, Suku Anak Dalam Jambi atau Orang Rimba merupakan korban dari sistem yang lebih besar korban dari kemiskinan struktural. Mereka kehilangan wilayah hidup dan ketidakadilan sosial.

"Ada pihak lain yang memanfaatkan kerentanan mereka. Melalui narasi palsu, janji ekonomi, atau bujukan emosional. Orang Rimba dijadikan alat dalam jejaring kejahatan yang mereka sendiri tidak pahami," kata Robert.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved