20 Mesin Cuci Darah Disiapkan di Klinik Ginjal dan Hipertensi Lestari - BMS Jrakah Semarang
Dokter spesialis penyakit dalam khususnya ginjal dan hipertensi dr Lestariningsih menyebutkan jumlah penderita ginjal baik di Semarang.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kebutuhan layanan cepat, profesional tentunya dengan alat yang lengkap terkait permasalahan ginjal khususnya mengharuskan cuci darah tak bisa dipungkiri perlu ditingkatkan.
Dokter spesialis penyakit dalam khususnya ginjal dan hipertensi dr Lestariningsih menyebutkan jumlah penderita ginjal baik di Indonesia maupun di Semarang terus meningkat.
Lebih lanjut, dirinya juga menyadari besarnya biaya yang harus dikeluarkan para pasien untuk mengembalikan kinerja dan kesehatan ginjalnya, semisal cuci darah.
"Dari situ saya berusaha mendekatkan pelayanan terkait permasalahan ginjal agar hidup pasien bisa kembali sejahtera. Iya pasti mahal, tapi ini perlu," terangnya dalam Soft Opening Klinik Ginjal dan Hipertensi Lestari - BMS Jrakah Kota Semarang, Kamis (4/4/2019).
Oleh karena itu, Lestari yang kini praktik di Klinik Ginjal dan Hipertensi Lestari (KGHL) Jalan Sompok Baru Nomor 76-78, Lamper Kidul, Semarang Selatan, Kota Semarang tersebut akan terus berusaha dalam mendekatkan pelayanan terkait permasalahan ginjal kepada masyarakat.
Satu di antaranya bekerja sama dengan perusahaan Bhakti Medika Sejahtera membuat klinik khusus menangani permasalahan ginjal, terlebih cuci darah di Jalan Walisongo, Jrakah, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Klinik tersebut diberi nama Klinik Ginjal dan Hipertensi Lestari - BMS Jrakah.
Lestari -BMS merupakan klinik khusus menangani keluhan ginjal (cuci darah) ke dua di Semarang setelah KGHL.
Klinik ini dibangun di tanah seluas 1.500 meter persegi, luas bangunan sekitar 1.000 meter persegi.
Klinik ini memiliki beberapa ruang lengkap dari IGD, ruang HD 1, ruang obat, ruang laktasi, CAPD, dan beberapa ruang umum lainnya.
Selain itu juga telah disediakan 20 mesin cuci darah yang siap digunakan pasca soft launcing.
"Intinya kualitas pelayanan baik dari segi SDM maupun SDA standar utama," ucap Lestari.
Direktur Lestari - BMS, Herman R Saragih menambahkan, selain memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat, pembukaan klinik baru tersebut dimaksudkan untuk memberikan sedikit lapangan kerja kepada masyarakat.
Sekitar 25 orang bakal terserap untuk mengabdi bersama Lestari - BMS.
"Selain melayani hemodialisis atau yang biasa dikenal cuci darah, nantinya juga akan melayani Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) atau cuci darah lewat perut," jelas Herman.
"Dan kami bakal memberikan pelayanan terbaik guna membantu pasien penderita permasalahan ginjal agar sehat kembali dan dapat beraktivitas lagi," pungkasnya.
Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Semarang Dr Noegroho Edy Rijanto. (Saiful Ma'sum)