Ditanya Apakah Prabowo Bisa Mengurus Negara? Moeldoko Jawab Tegas dan Singkat
Tim TKN, Jokowi-Maruf Amin, Moeldoko menjawab pertanyaan Najwa Shihab soal Prabowo Subianto dengan jawaban singkat dan tegas
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Tim TKN, Jokowi-Maruf Amin, Moeldoko menjawab pertanyaan Najwa Shihab soal Prabowo Subianto.
Hal tersebut tampak ketika menjadi nara sumber acara Mata Najwa : Moeldoko vs Rizal Ramli Soal Capres yang tayang Rabu (10/4/19).
Mulanya, Rizal Ramli menyebut Jokowi orang yang sederhana dan simpel.
Sementara Prabowo adalah sosok yang tegas dan suka membaca.
Lantas, Najwa Shihab meminta tanggapan dari Moeldoko.
"Pak Moeldoko yang mana yang betul?" tanya Najwa.
UPDATE: UAS Dukung Prabowo Subianto, Begini Nasihat Ustadz Abdul Somad bagi Capres 02
VIRAL: 2 Oknum Kepala Dinas Selingkuh dan Bikin Video Mesum, Istri yang Pergoki Lapor Polisi, Bawa Bukti
Moeldoko mengatakan bahwa dirinya tidak ingin membenarkan dan tidak menyalahkan.
"Seorang pemimpin itu harus memiliki kejujuran,
Bagus kayak apa kalau enggak jujur buat apa,
Pak jokowi itu sederhana,
Tidak memikirkan anaknya dan keluarga,
Anaknya jualan pisang ya gak papa, " ujarnya.
Moeldoko melihat Jokowi memiliki prinsip yang kuat.
"Pak Jokowi itu berprinsip kuat, membubarkan HTI tidak mudah, tapi prinsip beliau kuat,
Kalau ketakwaan, beliau waktu solat ya solat,
Kalau yang dibilang pencitraan, 4,5 tahun pencitraan ya capek," ujar Moeldoko yang disambut tepuk tangan penonton.
Moeldoko lantas diminta Najwa Shihab untuk mengambarkan karakter Prabowo.
Moeldoko lantas menyinggung pernyataan Rizal Ramli yang menyebut Prabowo suka membaca.
Hal itu menurut Moeldoko justru tidak bisa menyelesaikan urusan negara.
"Prabowo memang tegas,
Tapi soal banyak membaca, mengurus negara banyak membaca gak selesai-selesai urusannya,
Mengurus negara learning by doing, learning by working, persoalan negara tidak hanya di dalam buku,
Bang Rizal mungkin pusing kepala, bagaimana proses pengambilan kebijakan, begitu sulit menghadapi otonomi daerah, regulasi tidak karuan," ujar Moeldoko.
Lantas, Najwa Shihab kembali melempar pertanyaan.
"Melihat kompleksitas itu apakah Prabowo akan bisa melakukannya?" tanya Najwa.
Moeldoko lantas tegas menjawab.
"Sepertinya itu sulit ya, karena harus berbekal pengalaman mengelola negara tidak sama mengelola TNI, mengelola orang sipil, di suruh belok kiri, belok kanan," ujar Moeldoko yang dissambut riuh penonton.
Rizal lantas diberikesempatan untuk memberi tanggapan atas pernyataan Meoldoko.
Pengalaman paling besar Prabowo selain di bidang militer adalah membawa Jokowi dan Ahok untuk menjadi gubernur,
Pengalam penting, tapi kemampuan pemimpin juga penting, Prabowo memiliki kemampuan untuk memimpin,
Pak Prabowo kalau nggak tahu sesuatu ngaku kok, Pak Rizal meski bapak saya ahli ekonomi, tapi saya nggak tertarik ekonomi, tapi kan ada Bang Rizal yang bisa bantuin saya," ujarnya.
"Bang Rizal pernah menyindir pak Jokowi, lebih sering memantau proyek, gimana kalau jadi menteri PUPR aja?" tanya Najwa Shihab.
Rizal Ramli lantas tersenyum.
"Itu hanya bercanda, siapa tahu Pak Jokowi berkenan nanti saya usulkan ke Pak Prabowo," ujar Rizal yang disambut riuh penonton.
Moeldoko lantas membantah pernyataan Rizal Ramli.
"Gini Bang, sekarang persoalan kita itu di bawah, gitu lho, banyak orang yang mendelegasikan perinbtah, karena kurang kontrol jadi kemana-mana, Pak Jokowi ingin memastikan perintahnya diselesaikan benar apa enggak," kalau nggak jalan, potong kepalanya selesai," ujarnya.
Diketahui, 6 hari lagi, tepatnya tanggal 17 April 2019, akan digelar pesta demokrasi yakni pemilu serentak.
Saat ini, para kandidat baik eksekutif mamupun legislatfi tengah sibuk berkampanye terbuka.
Berikut visi misi kedua kandidat
Visi dan Misi Jokowi
"Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatu,
Selamat malam salam sejahtera bagi kita semuanya, om swastiastu namo buddhaya, salam kebajikan.
Yang saya cintai, yang saya banggakan seluruh rakyat indonesia di manapun berada dari sabang sampai merauke, dari miangas sampai pulau rote.
Yang saya hormati ketua KPU dan komisioner ketua Bawaslu.
Dan yang saya hormati sahabat baik saya bapak Prabowo Subianto Bapak Sandiaga Uno.
Bapak Ibu sekalian yang saya hormati, pancasila adalah kesepakatan para pendiri bangsa, para pemimpin-pemimpin bangsa dari berbagai daerah, berbagai organisasi, berbagai ras, berbagai suku, sebagai agama saat itu.
Oleh sebab itu menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga, merawat, dan menjalankan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa ,dan bernegara.
Di bidang pemerintahan ke depan diperlukan pemerintahan Dilan (Digital melayani), oleh sebab itu diperlukan reformasi dalam pelayanan publik lewat elektronik.
Kedua diperlukan penajaman dan penyederhanaan kelembagaan.
Ketiga diperlukan peningkatan kualitas SDM aparatur kita.
Keempat diperlukan reformasi tata kelola yang ketiga di bidang pertahanan peningkatan kualitas SDM.
Pengembangan kualitas SDM TNI sangat diperlukan, mutlak diperlukan terutama dalam hal penguasaan teknologi persenjataan dan cyber.
• Video Detik-detik Kapal dan 3 Helikopter Malaysia Teror Kapal Patroli RI di Perairan Indonesia
Karena ke depan perangnya adalah perang teknologi, oleh sebab itu pembangunan alutsista di dalam negeri sangat diperlukan.
Kalau kita belum mampu kita bisa melakukan join produksi dengan negara negara lain.
Di bidang politik luar negeri, kita tahu situasi dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian, multilateralisme yang dilemahkan, proteksionisme yang semakin meningkat.
Tetapi indonesia harus berdiri tegak bermartabat, dan tetap menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif.
Bebas, bebas menjalankan, memperjuangkan kepentingan-kepentingan nasional, dan aktif, ikut dalam perdamaian dunia yang baik," ujar Jokowi.
Visi Misi Prabowo
Bismillahirrahmanirrahiim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Salam sejahtera bagi kita sekalian, shalom, om swastiastu, nama budaya, selamat malam saudara saudara sekalian, saudara-saudaraku di seluruh Indonesia di manapun kau berada.
Saudara sekalian, di ruangan ini saya Prabowo Subianto bersama saudara Sandiaga Salahuddin Uno mendapat kepercayaan maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
Hari ini kita akan bicara tentang ideologi, pemerintahan, pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional.
Saudara-saudara, bagi kami Pancasila adalah ideologi final, Pancasila adalah hasil suatu kompromi besar suatu kecemerlangan, dari generasi pendiri bangsa kita,Ppancasila berhasil mempersatukan ratusan kelompok etnis ratusan suku, agama-agama besar, budaya-budaya berlainan, dengan bahasa yang berlainan.
Kompromi ini yang menghasilkan Republik Indonesia, karena itu kami bertekad untuk mempertahankan Pancasila sampai titik darah yang terakhir.
Saya dari sejak 18 tahun telah tanda tangan sumpah untuk membela negara kesatuan republik indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Kalau ada yang mau merubah ini akan saya hadapi dengan semua kekuatan yang ada pada diri saya.
Di bidang pemerintahan, kami berpendapat bahwa lembaga-lembaga pemerintah harus kuat, baru negara kuat, baru program-program pembangunan bisa dilaksanakan.
Tidak mungkin program yang sehebat apapun kalau lembaga-lembaga pemerintah itu lemah, kalau terlalu banyak korupsi, kalau jual beli jabatan negara, tidak mungkin melaksanakan pembangunan.
Saya, kami berpendapat, bahwa kalau kami menerima mandat kami akan membersihkan lembaga-lembaga pemerintah.
Kami akan memperkuat lembaga-lembaga pemerintah, kami akan perbaiki seluruh kehidupan, kualitas hidup seluruh aparat pemerintah, supaya kita akan menghilangkan sekuat tenaga korupsi yang ada di republik ini .
Saya berpandangan bahwa korupsi di Indonesia sudah dalam taraf yang sangat parah, kalau penyakit, saya kira ini sudah stadium empat, dan rakyat yang saya ketemu di mana-mana seluruh Indonesia tidak mau negara ini terus seperti ini.
Mereka ingin negara dengan pemerintahan yang tidak korup.
Di bidang pertahanan, keamanan kita terlalu lemah, anggaran kita terlalu kecil, ini akan kita perbaiki kemudian.
Di bidang hubungan internasional kita menganut seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak, kita akan baik dengan semua negara, dengan semua kekuatan di seluruh dunia, kita akan baik, kita akan mencari hubungan yang saling menguntungkan, tapi juga kita akan mempertahankan, dan membela rakyat kita.
Yang utama bagi kita, membela rakyat adalah kehormatan yang sangat mulia demikian ini yang ingin saya sampaikan dan kami bertekad menuju Indonesia menang," ungkap Prabowo. (TribunJateng.com/Woro Seto)
• Mantan KSAL: Pernyataan Prabowo Sangat Membahayakan, Membuat Rakyat Tak Percaya TNI
• 3 Siswi SMA Ditetapkan Tersangka Kasus Audrey, Fakta-fakta Baru Muncul, Termasuk Cara Mengeroyok
• Prabowo Suka Membaca, Moeldoko: Urus Negara Banyak Baca Nggak Selesai Urusannya
• Tak Bisa Kampanye di Simpanglima Semarang, Prabowo Bandingkan dengan Era SBY
• Rizal Ramli Sebut Orang Sekitar Jokowi Kurang Baik, Reaksi Moeldoko Disambut Tepuk Tangan Penonton