Fadli Zon Harus Mundur Jika KPU Nyatakan Menang 01, Yunarto: Jika 02 Menang, Saya Yang Mundur
Direktur Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya menantang serta mengajak Fadli Zon untuk bernazar mengenai hasil pemilu.
Karenanya, Arief menyebutkan, pihaknya tak ingin mempercayai hasil quick count tersebut.
"Kalau sebuah lembaga survei sebelum pilpres dikumpulin di istana, whats going on? Ini mem-framing untuk kecurangan untuk menentukan hasil quick count," kata Arief.
"Karena hasil real count kami, hasil quick count kami berbeda. Artinya enggak perlu dong kami mengakui," sambung dia.
Arief menyebutkan, dalam hasil penghitungan cepat milik kubu 02, calon presiden 02, Prabowo Subianto-lah yang menang.
Menanggapi itu, Yunarto lantas mencoba memberikan penjelasan.
• VIRAL! Pria Ini Banting TV Tak Terima Hasil Quick Count Pemilu 2019
Tak menanggapi, Arief tetap memaparkan pendapatnya.
"Tapi kalau semua lembaga survei yang mengadakan quick count dibayar dan datang ke istana, kredibilitasnya di mana?" katanya belum selesai.
"Saya tantang, berani tidak buka besok juga di depan masyarakat hasil angka quick count yang diklaim oleh kubu Anda?" sambung Yunarto, memberikan tantangan pada Arief dan BPN.
"Ya berani!" jawab Arief, tampak ikut menunjuk-nunjuk.
"Oke, kita buka. Masyarakat jadi saksinya," tegas Yunarto.
"Anda dapat biaya dari mana?" Arief kembali menunjuk Yunarto, tak mau kalah.
"Anda saja salah kok menebak pilkada DKI. Bagaimana kredibilitasnya Charta Politika," sambung Arief.
Cyrus Network Minta 02 Buka Data Survei
CEO Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat menantang Prabowo untuk membuka data mentah hasil exit poll dan real count yang dilakukan tim internalnya, dikutip dari Kompas.com.
"Lembaganya ada atau enggak. Kantornya ada atau enggak. SDM-nya ada atau enggak. Ada kegiatan atau enggak. Yang paling gampang adalah mengaudit seluruh kegiatan proses mereka," kata Hasan dalam keterangan tertulis, Kamis (18/4/2019).