Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sejarah Hari Buruh Internasional May Day 1 Mei, Bermula Dari Tuntutan Aturan 8 Jam Kerja Sehari

Berikut ini asal usul tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional atau yang lebih dikenal sebagai May Day.

Editor: abduh imanulhaq
KOMPAS.COM/GARRY ANDREW LOTULUNG
Buruh merayakan Hari Buruh Internasional atau May Day 1 Mei dengan berunjuk rasa di sekitar Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018). 

TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini asal usul tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional atau yang lebih dikenal sebagai May Day.

Penetapan ini sangat lekat dengan peristiwa yang terjadi di lapangan Haymarket, Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS) pada 4 Mei 1886.

Peristiwa Haymarket sangat berkaitan dengan aksi mogok kerja yang sudah berlangsung sejak April 1886.

Saat itu kemuakan kaum  pekerja atas dominasi kelas borjuis telah mencapai puncaknya.

Hal tersebut memicu ratusan ribu orang dari kelas pekerja memilih bergabung dengan organisasi pekerja Knights of Labour' yang bercita-cita menghentikan dominasi kelas borjuis.

Perjuangan kelas pekerja saat itu menemukan momentumnya di kota Chicago.

Chicago pada masa itu merupakan salah satu kota yang menjadi pusat pengorganisiran serikat-serikat pekerja di negara AS.

Gerakan serikat pekerja di Chicago sangat dipengaruhi ide-ide International Workingsmen Association.

Mereka juga telah melakukan berbagai propaganda tanpa henti sebelum bulan Mei tiba.

Masih di bulan April menjelang 1 Mei 1886, sekitar 50.000 pekerja sudah melakukan aksi mogok kerja dengan cara turun ke jalan.

Mereka mendesak pemerintah memberlakukan peraturan delapan jam kerja dalam sehari.

"Tahun 1830-an telah muncul tuntutan agar jam kerja dijadikan 10 jam. Tetapi, itu pun kemudian dianggap terlalu lama, dengan patokan sebaiknya kehidupan seorang individu dalam sehari terbagi menjadi delapan jam kerja, delapan jam rekreasi, dan delapan jam tidur atau istirahat," kata Asvi Warman Adam dalam Kompas (Kolom Opini) 'Hari Buruh Seyogianya Libur Nasional', 1 Mei 2004.

Pada hari-hari berikutnya, jumlah buruh yang ikut aksi mogok makin bertambah.

Para buruh saat itu membawa anak-anak serta istrinya untuk berdemonstrasi sambil meneriakkan tuntutan mereka.

Dampak dari aksi mogok kerja yang berlangsung secara masif ini melumpuhkan sektor industri di Chicago.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved