Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berkata Kotor dan Kasar atau Membully Saat Puasa, Apakah Batal Puasanya? Simak Penjelasan Ini

Berikut ini alasan pentingnya menjaga lisan dari berkata kasar dan kotor atau membully saat puasa, dilengkapi Hadits Nabi.

GOOGLE
Ilustrasi berkata kotor atau kasar saat puasa 

Bisa jadi karena ucapan kotor dan kasar dari lisan, kita gagal mendapat pahala dan ampunan Allah SWT.

Anda perlu tahu kenapa penting menjaga lisan saat berpuasa.

Berikut Hadits Nabi yang dikutip dari Kitab Riyadhush Shalihin karya Imam Nawawi.

روى الشّيخا عن سهل بن سعد رضي الله عنه أنّ رسول الله صلى الله عليه وسلم مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Artinya: " Bukhori Meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: 'Siapa pun yang tidak meninggalkan ucapan dan atau perbuatan yang tidak senonoh (saat berpuasa), maka Allah sama sekali tidak akan mempedulikan puasanya'". (HR. Imam Bukhori)

Untuk menjaga keabsahan ibadah puasa kita, mari sama-sama menjaga lisan dari ucapan kasar dan kotor.

Demikian alasan pentingnya menjaga lisan dari ucapan kotor dan kasar.

Bagaimana dengan berbohong, apakah membatalkan puasa?

Secara fikih, berbohong tidak membatalkan puasa.

Syeikh Abi Syuja telah menjelaskan perkara pembatal puasa dalam Kitab Al Ghayah wa At Taqrib.

والذي يفطر به الصائم عشرة أشياء : ما وصل عمدا إلى الجوف أو الرأس والحقنة في أحد السبيلين والقيء عمدا والوطء عمدا في الفرج والإنزال عن مباشرة والحيض والنفاس والجنون والإغماء كل اليوم والردة

Artinya: "Yang membatalkan puasa ada sepuluh hal, yaitu (1) sesuatu yang sampai pada rongga bagian dalam tubuh (jauf) atau kepala, (2) mengobati dengan memasukkan sesuatu pada salah satu dari dua jalan (qubul dan dubur), (3) muntah secara sengaja, (4) melakukan hubungan seksual secara sengaja pada alat kelamin, (5) keluarnya mani sebab bersentuhan kulit, (6) haid, (7) nifas, (8) gila, (9) pingsan di seluruh hari, dan (10) murtad."

Dari penjelasan Syeikh Abi Syuja, secara fikih berbohong tidak membatalkan puasa.

Namun, ada sebuah hadits Nabi yang melarang berbohong saat puasa.

Rasulullah SAW bersabda.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved