Tanggapan Lion Air Semarang saat Gubernur Ganjar Terkejut Lihat Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Chief Station Handling Lion Air Semarang, Arie Setiarto memberikan konfirmasi terkait keterkejutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Penulis: Moch Saifudin | Editor: suharno
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Chief Station Handling Lion Air Semarang, Arie Setiarto mengatakan harga tiket yang ditetapkan Lion Air masih mengikuti aturan penentuan Tarif Batas Atas (TBA) dari Kementerian Perhubungan.
Hal ini dipaparkan Arie setelah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terkejut melihat data penurunan penumpang yang drastis di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Jumat (31/5/2019).
Arie membantah adanya penentuan tarif pesawat yang dianggap mahal oleh sejumlah penumpang untuk Lion Air.
UPDATE: Densus 88 Gerebek Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri Pos Polisi Kartasura, Usia Pengantin 22 Tahun
• Geleng Kepala, Ganjar Pranowo: Lion Air Bantu Dong Masyarakat, Turunkan Harga Tiket, Itu Juga Ibadah
• Kisah Pemudik Pemalang-Surabaya Pakai Motor Tua Dinaiki 5 orang
• Kecelakaan Mudik Lebaran : Keluarga Kusna Gagal Mudik ke Klaten, Dua Tewas di Jalan Tol Pemalang
• Cara Main Flying Face Instagram IG Stories, Mirip Game Flappy Bird Tapi Pakai Kedipan Mata
Pasalnya, setelah Kemenhub menentukan ulang TBA jasa layanan pesawat Mei lalu, Arie menjelaskan tarif pesawat Lion Air untuk tujuan Semarang-Jakarta berkisar Rp 700 ribu ke bawah.
"Tidak bisa disamakan dengan dulu waktu di Bandara lama.
Dulu, TBB dari Kemenhub masih Rp 400 ribu ke bawah.
Dulunya, kita menentukan tarif sekitar Rp 267 ribu, Rp 293 ribu.
Kalau sekarang penentuan TBB Kemenhub sudah Rp 500 ribu.
Eranya memang sudah berbeda," terang Arie kepada Tribunjateng.com, Senin (3/6/2019).
Lanjutnya, saat TBB masih di bawah Rp 400 ribu, pengguna layanan kereta api pindah ke pesawat.
Lalu, saat ini TBB Rp 500 ribu, pengguna layanan kereta api kembali lagi menggunakan layanan kereta api.
Selain itu, adanya tol Trans-Jawa mempengaruhi perubahan gerak pemudik. Mungkin, lanjut Arie, ada juga pemudik yang ingin merasakan jalur tol baru.
"Bandara yang sekarang ukurannya 8 kali lebih besar dibanding bandara lama.
Sesuai jumlah banyak, akan tetapi akan terlihat sepi.
Saya kalau datang penumpang saya selalu penuh," terangnya.
Arie menegaskan tidak akan menurunkan tarif tiket pesawat Lion Air.
Menurutnya, jika tarif pesawat Lion Air diturunkan, Lion Air akan rugi sebagai perusahaan swasta.
Lanjutnya, beda halnya jasa layanan pesawat yang berplat biru dan merah.
Adapun Arie menyebut penumpang yang melihat tarif Lion Air mahal, adanya pemisahan harga tiket dan bagasi yang sebelumnya disatukan.
Arie mengatakan, hal itu tidak mungkin dilakukan untuk saat ini. Selain itu, jika penumpang penuh, terpaksa penumpang harus menggunakan tiket dengan harga tinggi.
Untuk diketahui tarif bagasi untuk perjalanan Semarang-Jakarta dengan tarif Rp 18 ribu perkilogram.
"Sebenarnya kalau harga tiketnya saja murah.
Adapun tarif bagasi, sebaiknya penumpang prepare sebelumnya.
Kalau beli bagasi sebelumnya Rp 14 ribu perkilogram.
Selisih Rp 4 ribu jika beli langsung," imbuhnya.
Arie pun menyebut, data penumpang tahun ini Lion Air mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun tidak bisa menyebutkan data statistik penumpang, ia menyatakan penumpang Lion Air turun.
"Semua layanan jasa penerbangan mengalami penurunan jumlah penumpang.
Apalagi yang harus menambah tarif bagasi," jelasnya. (Tribunjateng/Moch Saifudin)
• Ini Jadwal Timnas Indonesia Vs Yordania FIFA Matchday 2019, Live Streaming di Indosiar
• Akun Instagram Kinsey Wolanski Dihapus Setelah Insiden Final Liga Champion 2019, Ini Komentarnya
• Benarkah Cilacap Dari Bahasa Sunda, Ini Asal Usul Penamaan Kota Ngapak Itu
• Kecelakaan Mudik Lebaran : Keluarga Kusna Gagal Mudik ke Klaten, Dua Tewas di Jalan Tol Pemalang