Tekan Angka Kematian Ibu Hamil, Dinkes Karanganyar Launching Program Super Pinter
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar (DKK) melaunching Program Semua Persalinan Dipimpin Dokter (Super Pinter) untuk menekan angka kematian ibu hamil
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar (DKK) melaunching Program Semua Persalinan Dipimpin Dokter (Super Pinter) untuk menekan angka kematian ibu hamil.
Setelah dilakukan uji coba pada 28 Mei 2019, program Super Pinter secara resmi dilauncing di Aula DKK Karanganyar pada Selasa (18/6/2019).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut kepala Puskesmas di seluruh Kecamatan yang ada di Karanganyar.
Kepala DKK, Cucuk Heru Kusumo menyampaikan, ini satu pengaturan mekanisme tersendiri di daerah, karena bidan itu semuanya tidak ada di Fasilitas Kesehatan (Faskes) standar yang berkerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Ini istilahnya kerjasama jejaring.
Bidan praktek mandiri itu kan tidak didampingi dokter, pada saat ia menjalankan pelayanan pada ibu hamil peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), maka BPJS tidak membayar langsung pada bidan mandiri.
Tapi bayarnya lewat Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) yang bekerjasama," katanya kepada para wartawan, Selasa (18/6/2019).
Cucuk menjelaskan, semisal bidan mandiri bekerja sama dengan puskesmas, bidan kebetulan menolong persalianan peserta JKN dan BPJS.
"Jadi ia (bidan) tidak dibayar langsung dari BPJS terus ke bidan ini, tapi ia dibayar lewat puskesmas yang bekerjasama dengan bidan mandiri ini dan diteruskan," terangnya.
Sementara itu, terkait pendampingan dokter pada saat pelayanan ibu hamil, itu tergantung kasus yang dihadapi.
"Pada kondisi normal atau aman, dokter bisa tidak ada di situ (saat persalinan).
Tapi kondisi (ibu hamil) harus terpantau.
Tapi pada kondisi wajib, ia harus ada di situ.
Dokter kandungan itu ketika ada kasus-kasus yang spesialistik.
Semisal ada kasus level komplikasi dan resiko itu di level spesialis.