Unik, Ini Permintaan 9 Bocah Gimbal yang Terdaftar Dipotong Rambutnya di Dieng Culture Festival 2019
Tradisi ruwat rambut gembel masih menjadi acara primadona yang dinantikan wisatawan di antara rangkaian kegiatan lain
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
“Tiap tahun selalu ada,”ujarnya
Pemotongan rambut gimbal rupanya tak sembarangan. Jasa potong rambut (salon) tidak akan dilirik oleh orang tua anak berambut gembel. .
Prosesi pemotongan dilakukan dengan cara sakral. Yang tak pernah tertinggal dari prosesi adat ini adalah pemenuhan permintaan si gembel menjelang pemotongan.
Permintaan yang keluar dari mulut bocah gembel ini pun diyakini bukanlah permintaannya.
Meski semua permintaan bakal dipenuhi, anak-anak gimbal tak lantas aji mumpung. Nyatanya, permintaan mereka tak melulu barang mewah. Bahkan tak jarang, benda yang diminta sama sekali tak berharga atau sepele.
Menurut Bambang, panitia saat ini sudah mendatangi sebagian anak gimbal yang bakal diruwat. Bentuk permintaan mereka belum bisa dirilis sepenuhnya.
Tetapi ia memberikan sedikit bocoran, ada anak yang meminta laptop, boneka, hingga yang unik uang senilai Rp 4.000.
Ruwat rambut gimbal yang dikemas dalam DCF ini diprioritaskan bagi anak dari keluarga tak mampu.
Panitia akan membantu memenuhi permintaan anak dari kalangan itu sebelum diruwat.
Tetapi panitia tidak menutup kesempatan bagi bocah gembel dari keluarga mampu.
“Kita saling membantu lah,”katanya
Peserta ritual pemotongan rambut gimbal di DCF hanyalah sebagian kecil dari warga berambut gembel di dataran tinggi Dieng atau luar daerah.
Tidak semua keluarga anak berambut gembel bersedia menjadi peserta ruwat rambut gembel DCF.
Sebagian memilih menggelar ritual sederhana atau selamatan secara mandiri di tempat tinggal mereka, sesuai kearifan masing-masing. (*)