Hubungan Antara Nyi Roro Kidul dan Viral Tsunami 20 Meter di Laut Selatan Jawa, Inilah Kebenarannya
Viral informasi potensi tsunami selatan Jawa kini tengah meresahkan warga.
Dalam perjalanan, dia terjatuh dari gajah tunggangannya dan meninggal.
Namun dalam versi Babad Tanah Jawi, kisah itu menjadi lebih dramatis.
Panembahan Senopati atau Sutawijaya dan ayahnya, Ki Ageng Pemanahan, sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa Sultan Hadiwijaya akan menyerbu sehingga mereka pun berbagi tugas untuk menangkalnya.
Ki Ageng Pemanahan berangkat ke utara untuk meminta bantuan dari Penguasa Merapi, sedangkan Panembahan Senopati berangkat ke selatan untuk meminta bantuan dari Penguasa Laut Selatan.
Ketika menuju ke Selatan, Panembahan Senopati masuk ke Kali Ompak dan berenang.
Namun, kemudian seekor naga atau ikan raksasa memberikan bantuan dan mengantarkannya ke muara sungai.
Setelah naik ke daratan, dia pun bersemedi.
Semedinya mengeluarkan hawa panas yang menyebabkan gelombang besar.
Gelombang ini mematikan segala makhluk, merobohkan tumbuh-tumbuhan yang ada di daratan dan mengganggu makhluk-makhluk pengikut Nyi Roro Kidul.
Saat itulah, Nyi Roro Kidul menemui Panembahan Senopati dan memintanya untuk berhenti bersemedi karena mengganggu rakyatnya.
Mereka pun mencapai kesepatakan, dan Nyi Roro Kidul berjanji akan membantu Panembahan Senopati untuk mendirikan kerajaan Mataram Islam.
Mencari bukti-bukti tsunami Eko mengatakan, jika mitos Nyi Roro Kidul memang berkaitan sama fenomena alam, maka fenomena alam itu harusnya terekam dalam sebuah dokumen yang lebih valid secara ilmiah.
Secara kebetulan, Eko mendapatkan salinan dari disertassi Alfred Wichmann, seorang ahli geologi Hindia-Belanda.
Dalam disertasinya, Wichmann mencatat kejadian-kejadian tsunami, gempa bumi dan letusan gunung api di Indonesia dari tahun 300 hingga 1850 berdasarkan macam-macam sumber.
Mulai dari mitos, cerita rakyat hingga catatan orang Eropa yang sedang berada di Indonesia.