Ali Ngabalin Ungkap Gerindra Diajak Gabung ke Pemerintah, Ini Alasannya
Ali Mochtar Ngabalin blak-blakan mengungkapkan alasan Gerindra diajak gabung ke pemerintah. Mengapa tidak PKS dan PAN?
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin blak-blakan mengungkapkan alasan Gerindra diajak gabung ke pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Ali Ngabalin di acara KOmpas petang yang tayang pada Kamis (25/7/19).
Ali Ngabalin mengatakan Jokowi-Ma'ruf Amin berpikir tentang kerja keras dan kerja penuh semangat sesuai janji kampanye
"Oleh karena faktor kompetensi, diperlukan sehingga bukan faktor partai politik," ujarnya.
Aiman lantas melempar pertanyaan.
"Kan Ada PKS, PAN, pertama yang diajak partai Gerindra?" tanya Aiman.
Ali Ngabalin menilai bahwa polariasai yang terjadi selama Pilpres, suara pendukung Prabowo-Sandi terbanyak dari para pendukung Gerindra.
"Kemarin itu kan polarisasi terjadi, Gerindra menjadi pemasok utama suara untuk Pak Prabowo, kalau saat ini Gerindra yang diajak untuk komunikasi itu nggak salah," ujarnya.
Ali Ngabalin menegaskan jika pemerintah ini tidak diisi oleh orang-orang baik maka negara ini akan hancur.
"Kalau politik ini tidak diisi oleh orang-orang baik, politik ini akan diisi oleh orang jahat dan rakus," ujarnya.
"Bangsa ini bisa hancur kalau kita terus mengembangkan kebencian dan narasi yang merusak ideologi bangsa ini pancasila, ujarnya.Sehingga butuh orang-orang yang berkopetensi dalam membangun bangsa ini," ujarnya.
"Apakah nggak semua diajak?," tanya Aiman.
Ali Ngabalin lantas mengatakan bahwa kekuatan penyeimbang juga diperlukan dalam membangun bangsa ini sehingga tidak semua harus masuk koalisi.
Ali Ngabalin lantas memberikan syarat bahwa masuk pemerintah harus penuh dukungan.
"Kalau ada partai yang mau gabung ke pemerintah (koalisi) harus bener-bener penuh, jangan setengah-setengah dukungan, capek kerjanya hanya mengurus kalian, harus full mendukung pemerintah untuk melayani kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.