BI Purwokerto Tertibkan 5 Kantor Money Changer Ilegal
Petugas gabungan menemukan ada lima usaha KUPVA BB yang diketahui ilegal atau tidak berizin
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Purwokerto bersama petugas kepolisian menertibkan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) tidak berizin atau ilegal pada Senin (5/8/2019).
Petugas gabungan menemukan ada lima usaha KUPVA BB yang diketahui ilegal atau tidak berizin.
Penertiban tersebut menindaklanjuti Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 18/20/PBI/2016 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB), yang mengatur bahwa setiap penyelenggara KUPVA BB wajib memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia.
"Ini adalah tindakan awal, penyelenggara KUPVA BB tidak berizin akan diberi edukasi atau tindakan persuasif untuk dapat mengajukan izin ke Bank Indonesia," kata Kepala KPBI Purwokerto, Agus Chusaini kepada Tribunjateng.com, Senin (5/8/2019).
"Apabila penyelenggara KUPVA BB tersebut masih membuka usaha tanpa mengantongi izin, Bank Indonesia bekerjasama dengan pihak kepolisian akan melakukan penertiban atau penutupan lokasi usaha," tambahnya.
Penertiban KUPVA BB tidak berizin megacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 18/20/PBI/2016 tentang Kegiatan.
Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank, yang mengatur bahwa setiap penyelenggara KUPVA BB wajib memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia.
KUPVA BB atau biasa dikenal dengan money changer, merupakan kegiatan usaha yang meliputi kegiatan penukaran yang dilakukan dengan mekanisme jual dan beli Uang Kertas Asing (UKA) serta pembelian Cek Pelawat.
Selama ini KUPVA BB merupakan tempat alternatif selain Bank untuk menukarkan valuta asing.
Peraturan perizinan bagi KUPVA BB ditetapkan agar pengawasan oleh Bank Indonesia dapat dilakukan secara lebih efektif, untuk pengembangan industri yang sehat dan efisien.
Secara berkala, BI melakukan mapping adanya penyelenggara KUPVA BB tidak berizin di wilayah kerja.
Langkah awal BI lebih mengedepankan pendekatan persuasif terhadap penyelenggara KUPVA BB yang tidak berizin.
Mereka diberi edukasi untuk mengajukan mengajukan izin ke Bank Indonesia.
Jika penyelenggara KUPVA BB masih membuka usaha tanpa mengantongi izin, Bank Indonesia bekerjasama dengan pihak kepolisian akan melakukan penertiban atau penutupan lokasi usaha.
Terhadap pelaku kegiatan penukaran valuta asing tanpa izin yang terkena tindakan penertiban telah ditempelkan stiker.