Pengakuan Pedagang Daging Anjing : Dipukul Sekali Saja, Bukan Disembelih
Oni membuat tubuh tak berdaya itu dengan cara memukulnya di bagian kepala. Bukan disembelih.
TRIBUNJATENG.COM -- Maraknya jual beli daging anjing, banyak orang menyoroti bagaimana cara penyembelihannya yang ditengarai dengan cara sadis seperti dipukul dan dimasukkan karung.
Oni, nama samaran, biasa mengeksekusi anjing di belakang rumahnya.
Belakang rumahnya persis terdapat sungai yang bisa dipakainya membuang jeroan atau isi perut anjing.
"Dijual sendiri dan dijual ke orang lain," kata Oni ketika ditanya pemasaran setelah proses olahan daging anjing.
Ketika ditemui, dia tengah membakar bulu halus anjing dengan menggunakan alat seperti peralatan las yang mengeluarkan api di ujungnya.
Timbul bau gosong menyengat.
Setelah membakar satu bagian tubuh, dia menggosoknya pakai cetok supaya bulu halus rontok.
• Menelusuri Bisnis Daging Anjing di Jateng : Sehari Sekitar 800 Ekor Anjing Dikonsumsi
• Tak Terekspose Media, Anak Tunggal Kasino Warkop Jualan Kue, Ini kabar Terakhirnya
• Model Cantik Ini Buka-bukaan Alasan Jatuh Cinta pada Pak Gubernur
• Breaking News! Warga Kota Semarang Dilaporkan Hilang di Pemandian Air Panas Guci Tegal
Tidak ada luka sembelihan di tubuh anjing yang berwarna hitam legam itu.
Oni membuat tubuh tak berdaya itu dengan cara memukulnya di bagian kepala.
Bukan disembelih.
"Diketok (dipukul) sekali saja, keras, cukup. Langsung mati. Nggak perlu berkali-kali," terangnya.
Untuk mematikan, dia mengikat anjing terlebih dahulu kemudian memasukannya ke dalam karung.
Kemudian, mencari sasaran yakni bagian kepala. Kepala anjing dipukul pakai stik kayu.
Menurut Oni, jika pengolahan anjing dengan cara disembelih seperti halnya kambing atau sapi itu akan mempengaruhi citarasa dari daging tersebut, daging tidak enak.
Terlebih lagi darah yang dikeluarkan akan muncrat berceceran.