Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penyebab Pemadaman Listrik, Pohon Sengon Lokasi Ledakan di Gunungpati Masih Dipasangi Garis Polisi

Lokasi ledakan aliran listrik di Kampung Malon RT 1 RW 6, Kelurahan Gunungpati Semarang yang disebut-sebut menyebabkan listrik padam

Penulis: Adelia Sari | Editor: Catur waskito Edy
like Adelia
Pohon Sengon Gunungpati 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Lokasi ledakan aliran listrik di Kampung Malon RT 1 RW 6, Kelurahan Gunungpati Semarang  yang disebut-sebut menyebabkan pemadaman listrik di Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten masih dipasangi garis polisi. 

Terdapat dua lokasi yang dipasang garis polisi, yaitu di tegalan warga dan di pertigaan yang berjarak sekitar 100 meter.

Di lokasi pertama yang berada di tegalan warga, banyak pohon yang ditebang. 

Mantan Direktur Transmisi dan Distribusi PLN Sebut Listrik Jawa-Bali Alami Blackout 4 Kali

Profil Mbah Moen KH Maimoen Zubair, Meninggal Hari Ini di Mekkah

Model Cantik Yang Dibunuh dan Tubuhnya Diledakkan, Disebutkan Wanita Simpanan Perdana Menteri

Heboh Pengumuman Keputusan Natasha Wilona Berhenti Jadi Artis di Youtube, Akhir Video Bikin Kesal

Ada pohon sengon, mahoni, dan randu. 

Pohon-pohon tersebut memiliki tinggi yang hampir sama dengan kabel SUTET. 

Sedangkan ledakan pertama berasal dari pohon randu.

Pohon Sengon dan Pemadaman Listrik Jabodetabek
Pohon Sengon dan Pemadaman Listrik Jabodetabek (like Adelia)

"Kemarin kejadian hari Minggu, sekitar jam 11 siang, ledakan pertama dari kabel wifi. Suaranya kenceng kayak bom. Lalu merembet dan 3 titik wifi meledak semua. Pohon-pohonnya ikut meledak," ucap Supratiyo, ketua RT 1 RW 6, Kampung Malon, Selasa (6/8/2019).

Ia saat kejadian tengah selesai kerja bakti bersama warganya.

Kemudian menghubungi pihak PLN agar segera memutus saluran listrik.

"Agar tidak merembet ke SUTET maka aliran listrik harus dimatikan dan pohon pohon harus segera ditebang," lanjutnya.

Pohon-pohon yang tinggi kemudian ditebang agar tidak meledak.

Dari pantauan Tribunjateng.com, kabel SUTET yang melintasi Kampung Malon memang terlihat rendah dan pohonnya yang berada di bawah kabel memiliki tinggi yang hampir sama.

Terlihat beberapa ruas kabel SUTET tergesek dan berwarna putih. 

Diduga ledakan berasal dari gesekan kabel wifi yang melintasi pohon-pohon. 

Pohon Sengon dan Pemadaman Listrik
Pohon Sengon dan Pemadaman Listrik (like Adelia)

Pohon Tinggi di Gunungpati

Sebelumnya diberitakan  pascapadamnya listrik di Jakarta, Banten dan Jabar, Tim Polda Jawa Tengah yang diwakili Dirreskrimsus dan Tim, Dir Pam Obvit dan tim, Ditkrimum Polda Jateng, Reskrim Polrestabes Semarang, dan juga Reskrim Polres Semarang melakukan audiensi dengan pihak UPT PLN Ungaran, Senin (5/8).

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmaja menyampaikan, berdasarkan hasil audiensi dan olah TKP guna mengetahui penyebab pasti terjadinya Blackout tersebut dihasilkan beberapa temuan fakta.

Cek ke TKP juga bersama pihak PLN seperti Yan Bahrir selaku bagian rencana dan evaluasi, Andhika Unit Pelayanan Pembagian Beban (UP2B) dan Yulias Bagian Teknis Transmisi.

Kemudian ditemukan, faktor utama terjadinya gangguan dari Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi Ungaran mengalami gangguan tidak kuat menahan daya beban pada tanggal 4 Agustus siang.

"Hasil laporannya adalah, setelah dicek dan ditelusuri penyebabnya adalah di tower transmisi 434 - 435 di Desa Malon Kecamatan Gunungpati. Line transmisi tersebut rusak dikarenakan adanya Flash (loncatan listrik) yang disebabkan oleh adanya pohon yang sudah di luar batas ROW (Right of Way) dengan tinggi lebih 8,5 M.

Karena tegangan sangat tinggi Loncatan listrik itu mengakibatkan terjadinya ledakan dan dapat menciderai orang di sekitarnya dikuatkan dari hasil olah TKP. Pohon sudah dilakukan penebangan sore hari itu juga," kata Kombes Agus kepada Tribun Jateng, Senin.

Selain itu, lanjutnya, meneruskan laporan Yan Bahrir Bagian Ren dan Evaluasi menambahkan bahwa dirinya (pihak PLN) akan membentuk tim investigasi dari PLN Pusat.

"Timbulnya ledakan bukan akibat dari sabotase ataupun terorisme. Sampai laporan ini dibuat, suplai listrik ke wilayah barat melalui 2 jalur utara dan selatan sudah pulih, namun bertahap menunggu stabilnya putaran turbin," terangnya.

Pohon Sengon Gunungpati
Pohon Sengon Gunungpati (like Adelia)

Disorot Dunia

Indonesia disorot dunia gara-gara terjadi pemadaman listrik secara massal di Jabar, Banten dan DKI Jakarta lebih dari 6 jam.

Pemadaman yang terjadi pada Minggu itu, berlanjut hingga Senin sore meski bergilir di beberapa lokasi. Kondisi itu berdampak pada perbankan, transportasi listrik, dunia usaha, kehidupan sosial masyarakat dan lain-lain.

Presiden Jokowi mendatangi kantor pusat PT PLN Persero, Senin (5/8) pagi. Presiden menegur direksi PT PLN (Persero) atas peristiwa padamnya listrik serentak secara total (blackout) mencakup tiga provinsi, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, Minggu (4/8) hingga Senin (5/8).

Jokowi menilai, direksi PLN lamban dan terlalu bertele-tele menjelaskan penyebab matinya listrik di wilayah Jabodetabek, Bandung hingga wilayah lainnya di Pulau Jawa.

Kekesalan Jokowi memuncak ketika langsung meninggalkan kantor PLN pusat tanpa sepatah kata apa pun setelah mendengar penjelasan Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani.

"Pejelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya, bapak ibu semuanya kan orang pinter-pinter, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi, kalau akan ada kejadian-kejadian.

Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop. Artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kita semuanya," ujar Jokowi di kantor pusat PT PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8).

Jokowi bicara hanya dua menit. Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PT PLN Sripeni Inten Cahyani memberi penjelasan panjang lebar menyangkut jaringan PLN di Jawa - Bali.

Sripeni lalu memberikan penjelasan panjang lebar mengenai masalah teknis yang menyebabkan padamnya listrik. Sripeni bicara selama 11 menit 34 detik.

Ia memulai ucapan, "Atas nama direksi kami mohon maaf atas kejadian hari Minggu, 4 Agustus 2019 kemarin."

Sejumlah menteri yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan yang turut menedampingi Jokwi, tampak diam saja. Bergeming.

Kembali Sripeni minta waktu untuk memberikan penjelasan. Dia juga meminta maaf karena lamban menangani masalah tersebut. Jokowi hanya meminta PLN segera melakukan perbaikan secepatnya dengan cara apa pun agar listrik yang sempat padam bisa nyala kembali.

"Saya minta diperbaiki secepatnya. Wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun. Harus segera hidup kembali. Itu saja permintaan saya, terima kasih," tutup Jokowi mengakhiri kunjungannya.

Lantas Jokowi memilih langsung pergi meninggalkan gedung Utama PLN. Lagi-lagi ruang transit yang sudah disiapkan PLN "dianggurkan" Jokowi. Padahal di ruangan itu disediakan meja bundar lengkap dengan kursi berwarna putih. Di atas meja disediakan air minum, buah dan beberapa kudapan.

Presiden Joko Widodo mendatangi kantor pusat PT PLN, kemarin pagi. Waktu belum genap pukul 09.00 WIB, Presiden yang mengenakan kemeja putih lengan panjang sudah tiba di Gedung Utama PLN.

Jika tamu penting biasanya terlebih dahulu transit di ruang tamu direksi PLN, sedangkan Jokowi memilih langsung masuk ke ruang rapat.

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan mantan Wali Kota Solo itu meminta penjelasan manajemen PLN mengenai padamnya listrik di wilayah Jakarta raya yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) hingga sebagian Pulau Jawa.

Sejak awal, Jokowi mengingatkan agar manajemen PLN memberikan penjelasan simpel, mudah dimengerti dan tidak bertele-tele.

"Pagi hari ini saya datang ke PLN. Pertama saya ingin mendengar langsung peristiwa pemadaman total minggu kemarin. Dan dalam sebuah manajemen besar, seperti PLN, mestinya, menurut saya, ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada contigency plan, ada back up plan," ujar Jokowi.

Ia mengajukan pertanyaan, "Kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik. Saya tahu peristiwa seperti ini pernah kejadian di tahun 2002, 17 tahun lalu untuk Jawa dan Bali. Mestinya itu bisa dipakai sebuah pelajaran kita bersama jangan sampai kejadian yang sudah pernah terjadi kembali terjadi lagi."

Ajak Blak-blakan

Presiden mengatakan, padamnya lsitrik lebih dari 6 jam, bahkan ada lokasi yang mengalami pemadaman lebih dari 12 jam, tidak hanya merusak reputasi PLN, namun banyak hal di luar PLN, terutama konsumen sangat dirugikan. Pelayanan transportasi umum sangat berbahaya, moda transportasi umum MRT misalnya.

"Oleh sebab itu, pagi hari, ini saya ingin mendengar langsung. Tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang, ya blak blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang," kata Jokowi.

Selanjutnya Sripeni menjelaskan sistem kelistrikan di Jawa-Bali terdapat dua sistem yaitu utara dan selatan. Sistem transmisi masing-masingnya memiliki dua sirkuit. Dua sirkuit di utara dan dua sirkuit di selatan.

Jadi totalnya 4 sirkuit/jaringan, yang menjadi backbone yaitu jaringan 500 kV. Sirkuit utara adalah Rembang, Ungaran, Mandiraja. Kemudian yang selatan Kediri, Kasugihan, kemudian Tasik. Dua-nya adalah 500 kV, dua sirkuit.

Sripeni menjelaskan kejadian padamnya listrik Minggu kemarin. "Jadi pada utara pada titik di jaringan Ungaran-Pemalang, itu di Kecamatan Gunung Pati, terjadi gangguan di mana gangguan pertama terjadi 11.48 WIB. Kemudian sirkuit kedua juga mengalami gangguan. Nah, kemudian secara otomatis pasokan listrik dari timur ke barat, ini dalam rangka efisiensi, pasokan listrik murah ditransfer dari timur ke barat."

Masih panjang penjelasan Sripeni mengurai pasokan dan distribusi jaringa arus listrik di Pulau Jawa dan Bali. Atas jawaban yang panjang lebar, Jokowi tampak kesal kepada pihak PLN. "Penjelasannya panjang sekali," ujar Jokowi, kemudian meninggalkan kantor PLN. (lik/sam/Tribun Network/thf/kompas.com)

Budget Beli HP di Bawah Rp 2 Juta? Inilah Daftar Terbaru Mulai Realme, Oppo, Hingga Samsung

Omzet Terus Menurun, PT Muncul Armada Raya Semarang PHK Puluhan Karyawannya

Detik-detik Dua Remaja Buang Bayinya di Dekat Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang Terekam CCTV

Misteri Kasus Pembunuhan Gadis Alumni IPB Terungkap, Inilah Sosok Pelaku

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved