Mifip Produk Terbaru Manulife Diyakini Mampu Memutus Rantai Generasi Sandwich
Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia), gencar menggarap pasar potensial di Tanah Air dengan berbagai
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia), gencar menggarap pasar potensial di Tanah Air dengan berbagai strategi jitu.
Termasuk menghadirkan produk terbaru yang bernama Mifip.
Hal itu diyakini bisa meningkatkan peringkat Manulife di papan atas jajaran perusahaan-perusahaan asuransi jiwa di Indonesia.
Terkait produk terbaru, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia, Ryan Charland menjelaskan, Mifip dirancang untuk nasabah yang menginginkan ketenangan jangka panjang dan tidak terpengaruh pergerakan pasar.
Produk tersebut dipasarkan via jalur keagenan.
Menurut dia, produk asuransi tradisional ini memberi berbagai manfaat hingga enam kali jumlah premi yang dibayarkan, sehingga nasabah siap menghadapi hari tua.
“Selama lebih dari 34 tahun di Indonesia, kami berkomitmen untuk terus membantu memudahkan hidup masyarakat Indonesia pada setiap tahap kehidupannya, termasuk hari tua mereka,” tutur Ryan Charland, dalam siaran pers yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (15/8/2019).
• Siswa SLB B Prawestri Karanganyar Berlomba Game Kerja Sama Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-74
• Fitur Canggih yang Jarang Orang Tahu, NFC di Smartphone Samsung Bisa Untuk Top Up E Money
Pada kesempatan yang sama, Head of Product Manulife Indonesia, Richard A Sondakh memaparkan, produk Mifip hadir dilatarbelakangi meningkatnya kelas menengah di Indonesia.
Berdasarkan kajian Boston Consulting Group, pertumbuhan masyarakat kelas menengah Indonesia akan meningkat 64% dari tahun 2012 hingga 2020, yakni dari 41,6 juta jiwa menjadi 68,2 juta jiwa.
“Pertumbuhan kelas menengah menjadi kesempatan bagi perusahaan asuransi untuk meningkatkan penetrasi.
Tetapi kenyataannya tidak pas, optimisme tidak didukung persiapan finansial yang matang,” ungkap Richard.
Saat ini masih banyak generasi sandwich, di mana kalangan kelas menengah masih dihadapkan persoalan menanggung kebutuhan orangtua mereka dan keluarganya sendiri yaitu istri dan anak-anak.
Apalagi, berdasarkan data OJK, hanya 13,5 juta pekerja atau sekitar 27% dari 50 juta pekerja formal di Indonesia yang memiliki program pensiun.
"Lewat produk Mifip, Manulife Indonesia ingin memutus mata rantai generasi sandwich.
Karena nasabah bisa menyiapkan hari tua dengan lebih baik, tanpa membebani anak mereka.
Apalagi tidak semua anak bisa sukses," jelasnya.
Sementara itu, Chief Agency Officer Manulife Indonesia, Jeffrey Kie mengatakan, sejumlah keunggulan Mifip di antaranya, memberikan benefit pembayaran hingga enam kali jumlah premi yang dibayarkan.
Lalu, keleluasaan bagi nasabah untuk menentukan usia mapan (fleksibilitas) dan besaran dana mapan yang diinginkan.
Selain itu, adanya kemudahan Underwriting, dan kemudahan bagi nasabah untuk memilih dalam mata uang Rupiah maupun Dollar Amerika Serikat.
“Lewat Mifip, masyarakat tidak perlu khawatir akan income tetap, terutama ketika mereka sudah tidak lagi bekerja,” imbuhnya.
Saat ini, Manulife Indonesia berada di posisi ketiga pada peringkat perusahaan asuransi jiwa versi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengacu dari nilai aset.
Nilai aset Manulife sebesar Rp 47,63 triliun tidak terpaut jauh dari runner up yang dipegang AIA Financial dengan aset Rp 47,89 triliun.
Posisi teratas masih dipegang Prudential dengan nilai aset Rp 72,53 triiun.
Tahun 2018, Manulife mencetak laba tahun berjalan yang melonjak 170% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 2,6 triliun.
Hasil positif itu karena adanya pertumbuhan pendapatan premi bersih, beban perusahaan yang lebih rendah, dan pergerakan suku bunga selama 2018.
Pendapatan premi bersih Manulife Rp 9,2 triliun atau naik 4% dari 2017.
Saat ini Manulife Indonesia melayani nasabah yang totalnya mencapai 2,5 juta nasabah.
“Kinerja 2018 itu merupakan hasil kerja yang bagus dari tim manajemen.
Memang kami tidak mematok target berapa, tetapi yang kami pastikan, Manulife akan memberi solusi yang baik ke nasabah.
Kalau kami fokus ke nasabah, tentu income premi akan mengikuti,” pungkas Charland. (dta)
• Dikasih Kepercayaan, Guntur Malah Curi Uang Rp 12 Juta Lebih di ATM Milik Venia
• Dukung Desa Tangguh Bencana, BSN Survey Ketahanan Desa Berbasis SNI