BEI Targetkan 2 Listing Perusahaan di Semarang Tahun 2019, Tawarkan 30 Persen Saham
Melihat potensi yang bagus di Jawa Tengah khususnya Semarang, Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jateng 1, diberi tugas untuk mengembangkan
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Melihat potensi yang bagus di Jawa Tengah khususnya Semarang, Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jateng 1, diberi tugas untuk mengembangkan pasar modal.
Adapun indikator perkembangan pasar modal ada banyak, tetapi khusus di BEI dihitung berdasarkan peningkatan jumlah investor.
Indikator lain, menurut Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Jawa Tengah 1 Semarang, Fanny Rifqi, yaitu peningkatan jumlah emiten.
Maksud dari emiten adalah perusahaan di daerah yang berekspansi dengan mendapat pembiayaan dari pasar modal dengan cara menjual saham.
Beberapa perusahaan yang sudah menggunakan pasar modal sebagai alternatif pembiayaan di tahun 2018 ada tiga yaitu PT Dafam Properti, PT Kota Satu Properti, dan PT Phapros.
Sedangkan di tahun 2019 ada dua perusahaan yaitu PT Golden Flowers Indonesia dan PT Meka Adipratama.
• Belasan Ketua RW Ancam Mundur, Yuliyanto Sebut Mutasi Lurah Tetap Berjalan
• Pemkab Demak Ajak Puluhan Pelajar Papua di Demak Doa Bersama di Pendopo
• Lagi, Satresnarkoba Polres Purworejo Tangkap Pemakai Narkoba
• Sudah 20 Hari Gunung Slamet Berstatus Waspada, Suhu di Wisata Air Panas Guci Tegal Masih Normal
"Untuk PT Meka Adipratama sudah listing bulan September 2019, menawarkan sekitar 30% dari total kepemilikan saham sebanyak Rp 1,3 miliar.
Harapannya mereka akan mendapat pendanaan dari penjualan saham tersebut untuk ekspansi," ujar, Fanny Rifqi, pada Tribunjateng.com, Rabu (28/8/2019).
Sementara itu, dari tahun 2018 akhir sampai Juli 2019, di Jawa Tengah mengalami kenaikan jumlah investor sebanyak 16 ribuan.
Pencapaian tersebut tidak terlepas dari seringnya diadakan sekolah pasar modal yang rutin setiap seminggu dua kali.
Di Semarang menempati nomor dua setelah Jakarta dari sisi frekuensi edukasi, dengan peserta Mahasiswa atau masyatakat umum.
"Sebelumnya pada tahun 2018 investor di Jateng berjumlah 81.400.
Lalu dari Januari-Juli 2019 mendapat tambahan investor sebanyak 16.099, sehingga total sekarang ada 97.500 investor di Jateng," jelasnya.
Disebutkan, potensi di Semarang sangat besar, masih banyak masyarakat yang berpotensi untuk menjadi investor di pasar modal.
Karena kelas Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan selama ini selalu penuh.
"Kami menargetkan untuk listing perusahaan di Semarang tahun ini ada dua perusahaan, dan sudah tercapai satu yaitu PT Golden Flower bulan Mei kemarin.
Kami berharap September nanti ada satu perusahaan lagi yang listing sehingga target kami di tahun 2019 ini tercapai," pungkasnya. (dta)