Belasan Ketua RW Ancam Mundur, Yuliyanto Sebut Mutasi Lurah Tetap Berjalan

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Walikota Salatiga Yuliyanto menyebutkan mutasi lurah di Kota Salatiga merupakan suatu hal yang biasa dalam struktur berorganisasi atas dasar pertimbangan sejumlah kebutuhan.

Hal tersebut disampaikan menanggapi rencana mutasi Lurah Salatiga Siswanto yang mendapat penolakan belasan ketua Rukun Warga (RW) dan Ketua PKK RW di Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga bahkan mereka mengancam akan mengundurkan diri sebagai ketua RW.

“Mutasi itu hal biasa dalam sebuah organisasi tergantung kebutuhan.

Pak Siswanto (Lurah Salatiga) akan dimutasi ke Kelurahan Kauman Kidul yang sekarang sedang kosong,” terangnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (28/8/2019)

Menurut Yuliyanto berkaitan dengan para ketua RW yang mengancam mengembalikan stempel ke Walikota Salatiga dan mengundurkan diri tidak dapat dikaitkan dengan proses mutasi seorang aparatur sipil negara (ASN) dimana sesuai sejumlah pertimbangan lebih dibutuhkan kelurahan lain.

• Pemkab Demak Ajak Puluhan Pelajar Papua di Demak Doa Bersama di Pendopo

• Sudah 20 Hari Gunung Slamet Berstatus Waspada, Suhu di Wisata Air Panas Guci Tegal Masih Normal

• Lestarikan Bangunan Tua, Festival Kota Lama Klampok Banjarnegara Kembali Digelar

• Lagi, Satresnarkoba Polres Purworejo Tangkap Pemakai Narkoba

Dikatakannya, terhadap pengganti lurah lama nantinya diharapkan dapat segera menyesuaikan diri dengan kondisi wilayah dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Beberapa alasan pemindahan saudara Siswanto sebagai lurah Kauman Kidul lantaran memiliki pengalaman untuk memajukan wilayah tersebut.

“Kira-kira salah satu faktornya seperti itu.

Jadi meski ada wacana penolakan oleh para Ketua RW keputusan memutasi Lurah Salatiga menjadi Lurah Kauman Kidul tetap berjalan,” katanya

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Diklat Daerah (BK Diklatda) Kota Salatiga Muthoin menjelaskan persoalan keberatan oleh sejumlah Ketua RW dan PKK RW di Kelurahan Salatiga atas rencana mutasi lurah lama bukanlah suatu sikap penolakan.

Ia menilai, para Ketua RW memberikan referensi bahwa lurah lama sekira tujuh bulan lagi bakal pension.

Sedangkan dana kelurahan masih dalam proses pelaksanaannya dan memerlukan proses, kemungkinan besar mereka khawatir kedepan akan menimbulkan sejumlah masalah.

“Jadi kami berikan penjelasan terkait rencana mutasi Lurah Salatiga ke Kauman Kidul sekarang masih dalam pertimbangan dan kami sedang berkonsultasi dengan PKK RW.

Pertimbangan para Ketua RW itu semata-mata hanya waktu bagi lurah lama karena tinggal sebentar pensiun.

Terhadap lurah baru nanti mereka tidak menolak, jadi ini prosesnya belum final,” ujarnya