Kemenlu dan Disbudpar Ajak 60 Pelaku UMKM di Kota Semarang Go Digital
Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang serta Traveloka mengajak 60 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bidang pariwisata di Semarang dan sekitarnya go digital dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam memasarkan produk jasa mereka di pasar dunia melalui e-commerce.
Kerja sama ini dilakukan melalui kegiatan bimbingan teknis (bimtek) bertema Pemanfaatan Informasi Teknologi Guna Mendorong Penguatan Daya Saing UMKM Bidang Pariwisata Daerah, yang akan dilaksanakan Kamis (29/8/2019) di Hotel Grand Candi Semarang.
"Bimtek ini merupakan kontribusi nyata Kemlu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM bidang pariwisata daerah, serta sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan luar negeri ke Indonesia," papar staf Direktorat Kemlu, Djarot P Putro, saat pers conference di Rodjo Resto, Rabu (28/8/2019).
Dalam Bimtek ini, Djarot rencananya akan menghadirkan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kemlu Ade Petranto, Kepala Disbudpar Kota Semarang Indriyasari, serta manajer Traveloka Xperience Ronald Parasian.
• Dandim 0706/Temanggung Tak Ingin Anggotanya Terjerat Narkoba
• Bea Cukai Jateng DIY Beri Insentif Fiskal Kepada Industri Orientasi Ekspor, Ini Syarat-syaratnya
• 49 Angkutan Barang Terjaring Razia Gabungan di Ruas Tol Pejagan-Pemalang, Ini Pelanggarannya
• Tiap ASN di Pemkab Batang Diwajibkan Sumbang 1 Buku, Sekarang Sudah Terkumpul 4.600
"Kami berharap kegiatan bimtek ini dapat memperlebar jalan bagi kemajuan UMKM pariwisata di Semarang dan sekitarnya.
Kami harap para pelaku UMKM bidang pariwisata diantaranya transportasi, resto, kafe, homstay, jasa penyelenggara MICE (meeting, incentive, convention, exhibition), atraksi dan rekreasi, SPA, jasa infromasi pariwisata, dan yang lainnya bisa memanfaatkan kesempatan baik ini," harapnya.
Menurutnya, Semarang dan sekitarnya memiliki banyak obyek wisata menarik dan lengkap, mulai dari wisata alam, kuliner, budaya, pantai, dan wahana permainan.
Terlebih, jasa akomodasi hotel dan transportasi yang memadai menjadikan Semarang salah satu tujuan wisata favorit di Indonesia.
Kegiatan ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Go Digital 2020, yang menargetkan pembentukan 1000 startups lokal dan mendorong UMKM terlibat dalam digital economy, termasuk UMKM bidang pariwisata.
"UMKM merupakan penggerak roda ekonomi utama Indonesia dengan kontribusi 58 persen terhadap PDB, namun tingkat penggunaan teknologi informasi online UMKM masih rendah, yaitu hanya 6,4 persen," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan bimtek berupa edukasi dan pemahaman cara menampilkan produk jasa pariwisata yang menarik dan bernilai jual, serta cara penggunaan aplikasi online untuk mengembangkan bisnis UMKM, yang transaksinya dapat dilakukan via ponsel.
Sementara itu, Sekretaris Disbudpar Kota Semarang, Suryanto menyambut baik kerjasama tersebut.
Bimtek ini nantinya akan mendorong pariwisata di Kota Semarang. Terlebih, pembahasan terkait IT dinilai perlu agar UMKM maupun pariwisata di Kota Semarang dapat terangkat.
"Kami mengapresiasi dan berterimakasih kepada Kemlu yang telah mengajak UMKM di Kota Semarang untuk mengikuti bimtek,"ucapnya.
Tentu saja, Suryanto berharap, kerjasama ini tidak hanya berhenti hingga bimtek saja.
Dia berharap ada tindak lanjut pasca bimtek sehingga ke depan ada akses pemasaran UMKM ke luar negeri. (eyf)