Rama Sudah Bisa Masuk Sekolah, SMPN 2 Mranggen Demak Janjikan Solusi Soal Seragam
SMPN 2 Mranggen telah melakukan dialog dan komunikasi dengan datang ke rumah Rama, di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Demak, Kamis (29/8/2019).
Penulis: Moch Saifudin | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Pihak SMPN 2 Mranggen telah berdialog dan berkomunikasi dengan orangtua Rama Hakim Surya Alam, Kamis (29/8/2019).
Mereka datang ke rumah Rama, Kebon Permai RT 2 RW 24 Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Demak, Jawa Tengah.
Kepala SMPN 2 Mranggen, Ahmad Soleh, menyebut Rama Hakim Surya Alam sempat masuk sekolah pada hari pertama tahun ajaran baru, 16 Juli 2019.
• Viral di Medsos Cerita Horor KKN di Desa Penari, Raditya Dika Sampai Serius Simak Ceritanya
• BREAKING NEWS : Polisi Ungkap Identitas Mayat Wanita Kondisi Telanjang Dada di Kebumen
• Polisi: Utang Rp 10 Miliar Aulia Kesuma di Bank, Tagihan Kartu Kredit Capai Rp 500 Juta
• Melanie Subono Sebut Nikita Mirzani Satu di Antara Banyak Teman Artis yang Rutin Beri Donasi
Kemudian setelah itu Rama tidak masuk sekolah.
Ahmad mengira Rama pindah ke sekolah lain.
"Kemudian pada 20 Agustus 2019, ibunda Rama datang ke sekolah.
Ditemui oleh Bu Retno selaku bendahara sekolah.
Kemudian Bu Retno menyarankan untuk bertemu dengan kepala sekolah.
Pada waktu itu saya sedang ada kegiatan di luar sekolah, akhirnya saya tidak tahu persoalan itu," jelasnya kepada Tribunjateng.com.
Ahmad menjelaskan, saat awal Rama tidak masuk, ia sudah bertanya-tanya, apakah Rama sudah mendapat seragam sekolah atau belum.
Ternyata setelah ada pemberitaan, lanjutnya, Rama tidak bisa sekolah.
"Pada dasarnya, kami selaku kepala sekolah siap menerima Rama seperti kakak Rama dulu.
Meski kondisi keuangannya terbatas," jelasnya.
Ia menjelaskan, kakak Rama yang saat ini sudah lulus juga merupakan alumni SMPN 2 Mranggen.
Selama tiga tahun tidak membayar uang sumbangan pengembangan institusi (SPI), tidak dipermasalahkan.
Dia menilai adanya miskomunikasi tersebut terjadi lantaran tidak ada komunikasi antara orangtua siswa dengan kepala sekolah.
Terhenti di bendahara sekolah.
Ia mencontohkan, ada siswa yang ditinggal cerai orangtuanya.
Kemudian keluarga siswa bersangkutan memohon kepada sekolah untuk tidak membayar SPI.
Permintaan itu dikabulkan, siswa diperbolehkan tidak memenuhinya.
Ahmad menegaskan, pihak sekolah sudah ke rumah Rama dan bertemu kedua orangtuanya.
Dia menyampaikan bahwa SMPN 2 Mranggen siap menerima Rama bersekolah.
"Untuk uang seragam Rama sudah ada solusinya, asal ada tembungnya (pembicaraan)," jelas dia.
Pada tahun ajaran baru ini, SMPN 2 Mranggen menerima 284 siswa.
Sekolah ini memiliki daya tampung 9 rombongan belajar atau 288 bangku.
Ditemui di rumahnya, Rama mengaku masih tetap ingin bersekolah di SMPN 2 Mranggen.
Apalagi sejumlah teman sekolah dasarnya juga melanjutkan di sekolah itu.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak, Eko Pringgolaksito, juga ikut mendatangi tempat tinggal Rama di Kebonbatur.
Koko, panggilannya, menanyakan cita-cita Rama dengan upaya memberikan dorongan untuk terus bersekolah.
"Jadi polisi," jawab Rama.
Koko pun memuji tinggi badan Rama yang ideal bagi seumurannya.
Dia menjelaskan, persoalan Rama merupakan persoalan komunikasi.
Tidak adanya komunikasi yang ideal antara sekolah dan orangtua siswa.
"Pemerintah memastikan usia dasar anak, harus bisa bersekolah," jelasnya.
Terkait uang SPI, ia menjelaskan, hal itu merupakan kesepakatan sekolah dengan orangtua siswa dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan sekolah.
Meski setiap sekolah mendapatkan dana operasional sekolah atau BOS tapi kebutuhan tiap sekolah berbeda-beda.
Semisal dibutuhkan kegiatan ekstrakurikuler.
"Oleh karena itu, peningkatan kualitas dan mutu pendidikan ini perlu peranserta masyarakat," jelas Koko.
Dia menjelaskan, sekolah sudah mempunyai solusi terkait persoalan Rama.
Instansinya juga akan memantau dan memastikan Rama tetap masuk sekolah di SMPN 2 Mranggen.
"Katanya ingin jadi polisi, mari kita dorong sama-sama agar cita-cita itu terwujud," terangnya.
Ayah Rama, Agung Kussetyo Hardono, pun berterima kasih karena Ahmad dan SMPN 2 Mranggen sudah memperhatikan siswa kurang mampu.
"Saya akan mengantarkan Rama ke sekolah, besok," tandasnya. (Tribun Jateng/Moch Saifudin)
• Ini Biodata Aulia Kesuma Perencana Pembunuhan Sadis Suami dan Anak Tirinya
• BREAKING NEWS: Banyumas Digegerkan Penemuan Mayat, Kali Ini di Selatan Terminal Purwokerto
• Mungkin Anda Perlu Makin Waspada, Tim Dokter Sebut Ratusan Pengguna Vape Derita Penyakit Misterius
• Ayu Ting Ting Dikabarkan Resmi Berpacaran dengan Shaheer Sheikh, Jedar Doakan Hubungan Awet