558 Calon Penerima Program Keluarga Harapan di Talang Tegal Divalidasi, Ini Kriterianya
558 Calon Keluarga Penerima Manfaat (CKPM) Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2019 di Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal divalidasi.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - 558 Calon Keluarga Penerima Manfaat (CKPM) Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2019 di Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal divalidasi.
Sebelum divalidasi, para CKPM harus memenuhi salah satu kriteria yang ada pada keluarga tersebut.
Di antaranya yakni harus ada komponen pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, Lansia, dan disabilitas berat.
Pendamping PKH Kecamatan Talang, Amin Ibnu Umar menyatakan, ratusan CKPM itu berasal dari 19 desa di Kecamatan Talang.
"Untuk komponen kesehatan dimulai dari ibu hamil, balita, serta tempat tinggal.
Pendidikan dari riwayat sekolah keluarga, sedangkan komponen kesejahteraan sosial bagi Lansia mengacu pada Permensos no 1 tahun 2018. Batas minimal 60 tahun," jelas Ibnu kepada Tribunjateng.com, Jumat (6/9/2019).
• Pencairan Dana Bantuan Parpol 2019 di Kabupaten Tegal Molor
• Aisyah Tersenyum Lebar Dengar Janji Pemkot Pekalongan Bantu Melanjutkan Sekolah
• Pembalap Fastron Slalom Team Indonesia Berhasil Meraih Juara di Asian Auto Gymkhana Championship
• Tunggakan Penghuni Rusunawa Kraton Kota Tegal Hampir Rp 500 Juta
Kemudian untuk komponen disabilitas berat, tambah Ibnu, yakni orang yang hidupnya membutuhkan bantuan orang lain untuk beraktivitas sehari-hari.
Menurutnya, peserta PKH dipastikan tidak akan menerima dana abadi dari pemerintah pusat.
Sebab, kepesertaan mereka dibatasi selama lima (5) atau enam (6) tahun ke depan.
Ibnu melanjutkan, setelah itu, peserta PKH harus dikeluarkan dari keanggotaan, alias mandiri.
"Namun, jika masih dalam kondisi terlalu miskin, PKH masih bisa dilanjutkan," jelasnya.
Dia menyebut, PKH sebenarnya diarahkan untuk membantu kelompok sangat miskin dalam memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan.
"Dalam jangka panjang, PKH diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi," ungkapnya. (Tribunjateng/gum).