Aisyah Tersenyum Lebar Dengar Janji Pemkot Pekalongan Bantu Melanjutkan Sekolah
Keceriaan nampak di wajah 60 anak putus sekolah yang berkumpul di Pondok Pesantren Sunan Bonang, Sampangan, Pekalongan Timur.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Keceriaan nampak di wajah 60 anak putus sekolah yang berkumpul di Pondok Pesantren Sunan Bonang, Sampangan, Pekalongan Timur.
Seolah bebas dari problematika yang dialami, mereka tertawa lepas dalam kegiatan pembekalan anak putus sekolah dan bekerja dari Kementerian Tenaga Kerja dan Pemkot Pekalongan.
Selain mendapat pelatihan dan motivasi, puluhan anak itu juga dijanjikan dapat melanjutkan sekolahnya.
Meski terlihat ceria anak-anak berusia 13 hingga 17 tahun itu menyimpan cerita kelam, yang membuat harapan untuk menuntut ilmu berhenti di tengah jalan.
Seperti cerita yang dipaparkan Aisyah (15) gadis asal Pekongan Utara, di mana ia menjadi tulang punggung keluarga sejak lulus dari bangku SD.
“Saya terpaksa bekerja setelah lulus SD, karena memikul beban orang tua.
Sebenarnya ada keiingan untuk sekolah, namun siapa yang akan membayar biayanya, dan menanggung hidup orang tua saya,” katanya, Jumat (6/9/2019).
• Pembalap Fastron Slalom Team Indonesia Berhasil Meraih Juara di Asian Auto Gymkhana Championship
• Polisi di Wonosobo Jadikan Pelajar Papua Sebagai Pelopor Keselematan Berlalu Lintas
• Konsultan Lingkungan dari Belgia Ini Sebut Limbah Air Jadi Pemicu Penyakit Autis
• Tunggakan Penghuni Rusunawa Kraton Kota Tegal Hampir Rp 500 Juta
Gadis belia itu berhenti melanjutkan pendidikan sejak tiga tahun lalu, meski berat memikul beban keluarga yang semestinya tidak dialami anak seusianya.
Namun Aisyah tetap bersyukur.
“Tiga tahun ini saya bekerja, pernah jadi pembantu rumah tangga, mengasuh bayi, membantu perias dan yang terakhir di tempat konveksi.
Mau tidak mau saya harus melakukan hal itu karena kebutuhan keluarga,” paparnya.
Namun, titik terang kembali ada diangan-angan Aisyah, di mana ia dijanjikan bisa kembali duduk di bangku sekolah.
“Kemarin kami ditemui oleh Pemkot dan DPRD dan dijanjikan bisa sekolah lagi, saya sangat senang mendengarnya.
Semoga cita-cita untuk kembali sekolah terwujud,” kata Aisyah.
Sementara itu, Siti Nur Kayyisah pendamping anak-anak putus sekolah dalam program pembekalan, menjelaskan, banyak faktor yang membuat anak-anak putus sekolah.