Polisi di Wonosobo Jadikan Pelajar Papua Sebagai Pelopor Keselematan Berlalu Lintas
Di samping penindakan, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Wonosobo, juga menggelar sosialisasi keselamatan berlalu lintas, dalam pelaksanaan
Penulis: yayan isro roziki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Di samping penindakan, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Wonosobo, juga menggelar sosialisasi keselamatan berlalu lintas, dalam pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2019.
Sosialisasi juga menyasar para pelajar di sejumlah sekolah menengah yang ada di Kota Bunga.
"Dalam Operasi Patuh Candi, kita kedepankan penindakan, tapi tanpa melupakan pentingnya sosialisasi di lapangan," kata Kasat Lantas Polres Wonosobo, AKP Putri Noer Cholifah, Jumat (6/9).
Satu di antaranya adalah sosialisasi keselamatan berlalu lintas, yang digelar di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kertek.
Di sekolah itu, para pelajar tampak antusias mengikuti acara sosialisasi yang dikemas secara menarik, serta 'dibumbui' dengan pembagian hadiah serta doorprize bagi peserta sosialisasi yang beruntung.
• Konsultan Lingkungan dari Belgia Ini Sebut Limbah Air Jadi Pemicu Penyakit Autis
• Pemkot Pekalongan Launching Frezer Mobile Ramah Lingkungan untuk Pedagang Ikan Keliling
• Subiyah dan Ratusan Warga Dapat Bantuan Rp 1 Juta dari Pemkab Semarang
• Tunggakan Penghuni Rusunawa Kraton Kota Tegal Hampir Rp 500 Juta
Dua di antara siswi di SMAN 1 Kertek yang mengikuti sosialisasi adalah Ance Melanessia Rumai Kewi dan Yulianti Ester Jean Reumi.
Kedua siswi kelas X berusia 16 tahun itu merupakan dua di anta sekian pelajar asli Papua, yang mendapat beasiswa untuk belajar ke sekolah-sekolah di luar daerah.
Kedua siswi asli Pulau Cendrawasih itu antusias mengikuti rangkaian sosialisasi.
Sehingga, keduanya pun dijadikan sebagai bagian pelopor keselamatan berlalu lintas.
"Keduanya senang dan antusias mengikuti kegiatan, sehingga kami ajak menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas," ucapnya.
Selama bersekolah di SMAN 1 Kertek, keduanya tak mengendarai sepeda motor sendiri.
Lantaran, usia keduanya belum cukup umur untuk memiliki surat izin mengemudi (SIM).
Di akhir acara sosialisasi, Ance dan Yulianti mendapat doordprize berupa helm, yang diserahkan langsung oleh AKP Putri Noer Cholifah.
"Keduanya memang belum memiliki SIM, sehingga belum mengendarai sepeda motor sendiri.
Tapi, ketika nanti mereka membonceng kan juga harus pakai helm," ujarnya.
Di sisi lain, keduanya mengaku senang mengikuti kegiatan sosialisasi.
Selain dikemas secara seru, mereka semakin mengerti aturan-aturan dalam berlalu lintas.
"Senang saja kita mengikuti, seru. Apalagi tadi dapat hadiah kan," tutur Ance. (yan)