Tangan Tiruan Buatan Mahasiswa Poltekkes Surakarta Raih Juara I di Ajang Krenova Karanganyar 2019
Tangan tiruan fungsional sederhana bagi pasien pasca amputasi bagian bawah siku buatan Deny Rahman Nur Hidayat, mahasiswa Poltekkes Surakarta bersama
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Tangan tiruan fungsional sederhana bagi pasien pasca amputasi bagian bawah siku buatan Deny Rahman Nur Hidayat, mahasiswa Poltekkes Surakarta bersama 7 orang rekannya, berhasil menyabet juara I kategori masyarakat dalam ajang Kerativitas dan Inovasi (Krenova) Kabupaten Karanganyar 2019.
Dari informasi yang Tribunjateng.com himpun, ada sebanyak 46 peserta telah mengikuti ajang Krenova yang dilaksanakan di Kantor Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Karanganyar pada 3-4 September 2019 lalu.
Selanjutnya pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar hari ini, Jumat (6/9/2019).
Dalam ajang tersebut, terdapat dua kategori yakni kategori pelajar dan masyarakat. Krenova buatan mahasiswa Poltekkes Surakarta yang termasuk kategori masyarakat berhasil meraih juara I.
"Tadi kan dibacakan urutan juara dari bawah, tapi kok nggak dapat (disebut).
Jadi nggak nyangka dapat juara I," kata mahasiswa jurusan Ortotik Prostetik itu kepada Tribunjateng.com, Jumat (6/9/2019).
• Rumput Sering Rusak, DLH Segera Tinggikan Trotoar Alun-alun Purwokerto
• Bersepeda, Wali Kota Hendi Kunjungi Johar hingga Kemijen Semarang Pagi Ini
• Pencairan Dana Bantuan Parpol 2019 di Kabupaten Tegal Molor
• Begini Cara Bupati Batang Wihaji Promosikan Sarung Batik Rifaiyyah pada Wapres JK
Deny yang tercatat sebagai warga Kebakkramat itu menyampaikan, ide pembuatan tangan tiruan sebenarnya sudah lama dari sains club mahasiswa.
"Sebenarnya kami ingin memperkenalkan alat kepada masyarakat umum terutama difabel tentang tangan tiruan fungsional sederhana.
Sehingga pasien pasca amputasi bawah siku dapat melakukan kegiatan sehari-hari ataupun dalam melakukan pekerjaannya," terangnya.
Ia menjelaskan, tangan tiruan tersebut terbuat dari beberapa komponen seperti soket, paralon yang disambungkan dengan alat sesuai kebutuhan pasien.
Kemudian antara soket dan paralon diberi penguat menggunakan clamp.
Lebih lanjut, produk tersebut untuk sementara ini belum dikomersilkan.
"Saat ini baru ada alat cantolan, kuas, alat tulis dan sendok untuk makan.
Kalau soal macamnya tergantung kebutuhan pasien.
Semisal untuk menulis atau melukis," tutur Deny.