Demi Nasi Berkat, Wafi dan Hasan RelaTempuh Jarak 175 Kilometer ke Kudus
Dua remaja duduk bersila di halaman Masjid Menara Kudus, Selasa (10/9/2019). Di masing-masing tangannya telah memegang nasi yang terbungkus daun jati
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
“Sehari sebelumnya, saya sudah sampai sini sore.
Ini tadi langsung ikut antre.
Alhamdulillah dapat nasi berkat.
Nasi ini akan kami makan.
Semoga berkah,” ujar Wafi.
Dua remaja itu merupakan sedikit gambaran dari ribuan warga yang setia antre hanya untuk mendapat sebuah nasi dengan lauk daging kambing atau kerbau yang terbungkus daun jati saat tradisi Buka Luwur 10 Muharam.
Nasi itulah yang kemudian disebut nasi berkat.
Ada pula yang menyebutnya sebagai nasi jangkrik.
Umumnya, mereka percaya, ada berkah yang terkandung di dalam nasi itu.
Sejak petang, warga sudah mulai mengantre.
Panitia telah menyiapkan rute antrean.
Laki-laki dan perempuan dipisah.
Mereka harus melewati gang-gang sempit bak labirin di sekitar kompleks Masjid Menara.
Sampai akhirnya, antrean akan berujung pada Gedung Yayasan Masjid Menara yang terletak di Jalan Sunan Kudus.
Di Gedung itu, panitia telah menyiapkan puluhan ribu bungkus nasi yang siap untuk dibagikan.