Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Demi Nasi Berkat, Wafi dan Hasan RelaTempuh Jarak 175 Kilometer ke Kudus

Dua remaja duduk bersila di halaman Masjid Menara Kudus, Selasa (10/9/2019). Di masing-masing tangannya telah memegang nasi yang terbungkus daun jati

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Wafi dan Hasan menunjukkan nasi berkat 

Kata Nadjib, mitos itu jika daun jati sebagai pembungkus kurang maka kemungkinan kebutuhan sandang akan mahal.

Sementara, jika beras hasil sedekah untuk peringatan Buka Luwur masih tersisa, maka pangan akan melimpah ruah dan murah.

“Jadi kalau bungkus daun jati kurang, itu sandang mahal.

Kalau berasnya sisa, pangan akan murah.

Semoga saja tidak,” ujarnya.

Dalam Buka Luwur kali ini, melibatkan 1.179 sukarelawan yang berasal dari masyarakat sekitar Masjid Menara.

Makna utama Buka Luwur adalah kebersamaan dalam semangat meneladani tradisi, ajaran dan perjuangan Kangjeng Sunan Kudus yang merupakan bagian dari Walisongo.

Dalam tradisi ini diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, doa asyura oleh KH. Muhammad Syaroni Achmadi. Setelah doa, luwur atau kain penutup makam berbentuk ranjam diusung dari tajug menuju makam Kangjeng Sunan Kudus untuk dipasang di dalam cungkup, dilanjutkan dengan tahlil dan doa. (goz)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved