Polemik Penghentian Audisi PB Djarum, Yoppy: Kalau Dipepet Terus Tak Bisa Gerak, Harakiri To
PB Djarum memutuskan untuk berhenti menggelar audisi umum penjaringan bakat bulu tangkis pada 2020.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNAJTENG.COM, KUDUS – PB Djarum memutuskan untuk berhenti menggelar audisi umum penjaringan bakat bulu tangkis pada 2020.
Tahun 2019 merupakan tahun terakhir audisi umum.
Alasan yang diambil itu kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, merupakan alasan logis.
“Tidak mutung tapi rasional.
Selama tidak ada ruang gerak, saya tidak akan mengaktifkan lagi (audisi umum),” ujar Yoppy saat ditemui sejumlah pewarta di GOR Djarum Jati, Kudus, Senin (9/9/2019).
• BREAKING NEWS: 2 Pembunuh di Bawah Umur Kasus Mayat dalam Karung Desa Cerih Tegal Divonis 5 Tahun
• Diduga Terima Suap Perkara, Oknum Anggota Polda Jateng Berpangkat AKBP Ini Dapat Jabatan Kapolres
• Video Santuy, Saat Razia Emak emak Nyanyi Lagu Rhoma Irama
• Pagar Nusa Purbalingga Tuntut Pembuat dan Penyebar Video Hoaks Atraksi Tenaga Dalam Minta Maaf
Yoppy mengatakan, sikap yang diambil itu memang harus dilakukan.
Mengingat pihaknya sudah sejak lama mendapat himpitan dari Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) lantaran audisi yang digelar mengandung eksploitasi anak dengan adanya brand image ‘Djarum’.
“Ini keputusan bukan mutung, ini keputusan yang rasional.
Karena kita tidak diberi ruang gerak sama sekali.
Zero toleran menurut istilah mereka.
Kalau begitu ya sudah tidak masalah, kita pamit baik-baik.
Ajang tahun ini menjadi ajang pamitan,” lanjut Yoppy.
Menanggapi tudingan adanya brand image produk rokok ‘Djarum’ di kaus peserta audisi, Yoppy mengelak.
Bahwa di kaus tersebut tidak lain merupakan nama klub, bukan produk tembakau.
Yoppy mengatakan, sedianya pada 2018 pihaknya sudah pernah bertemu dengan KPAI.
Saat itu, setelah selesai final audisi umum di Kudus.
Saat itu, kata Yoppy, pihaknya dituding mengeksploitasi anak.
Kemudian Yoppy menjelaskan, namun tidak ada titik temu.
Akhirnya, pada 4 September 2019, pihaknya kembali bertemu dengan KPAI.
Dalam pertemuan itu juga terdapat berbagai pihak lain, misalnya perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
“Di sana tetap tidak ketemu, mereka (KPAI) bilang itu produk tembakau, brand image rokok.
Saya ngomong itu bukan produk rokok, itu adalah nama klub kita.
Djarum Foundation adalah nama yayasan kita yang bergerak di bidang sosial, Djarum Badminton Club di bidang olahraga bulu tangkis,” katanya.
Sejauh ini, PB Djarum memang rutin menggelar audisi umum sejak 2006.
Anak-anak yang terpilih akan mendapat fasilitas latihan di PB Djarum Kudus.
Namun, keputusan menghentikan audisi umum, kata Yoppy, pihakna tetap komitmen untuk membina bakat muda bulu tangkis.
“Jadi kita bicara sekupnya audisi umum ya.
Yang lainnya tetap berjalan seperti biasa.
Kalau dibawa ke produk tembakau saya tidak akan pernah jawab.
Kalau tanya mengenai olahraga bulu tangkis sampai pagi akan saya layani,” katanya.
Lantas, bagaimana penjaringan bibit yang akan dilakukan?
Yoppy mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan penjaringan bakat muda bulu tangkis.
Hanya saja, penjaringan itu dilakukan secara tertutup.
"(Mungkin) pakai audisi khusus, tidak cuap-cuap. pakai google map, cari jalan tikus," kelakarnya.
Saat ini, ada sekitar 180 atlet yang tengah dibina PB Djarum.
Atlet tersebut terdiri atas atlet dewasa sampai atlet belia yang masih berusia 9 sampai 10 tahun.
“Atlet di sini tidak ada kaitannya.
Jalan terus (pembinaannya).
Sampai tidak ada ruang untuk kami.
Kalau dipepet terus tidak bisa ambekan ameh opo?
Yawis to, harakiri to,” katanya.
Dalam polemik pemberhentian audisi umum Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum, Komisioner KPAI Sitti Hikmawatti memberikan pernyataannya di Pendopo Sipanji Purwokerto, Senin (9/9/2019).
Ada dua titik penekanan yang disampaikan oleh KPAI bahwa pada prinsipnya mereka tidak ingin menghentikan sebuah audisi.
Utamanya adalah selama audisi tersebut tidak melanggar 2 poin utama yang disampaikan.
Pertama adalah adanya unsur eksploitasi terhadap anak yang sifatnya terselubung.
Dalam artian, pemanfaatan anak untuk promosi secara tidak langsung untuk produk rokok.
"Yaitu menggunakan mereka, badan mereka sebagai media promosi.
Kenapa hal itu dikatakan sebagai media promosi, karena kalau sudah dipakai oleh mereka tidak ada pajaknya, tidak ada batas waktu sampai kapan dipakai," ujar Sitti Hikmawatti kepada Tribunjateng.com.
Poin kedua adalah upaya denormalisasi produk-produk yang berbahaya.
Rokok didalam Undang-Undang Kesehatan No 39 Tahun 2009, dikatakan sebagai produk yang berbahaya.
Maka dari itu, mulai dari peredaran promosinya, dan interaksi dengan pihak-pihak tertentu, harus dibatasi terutama anak-anak.
Selain itu di dalam PP No 109 Tahun 2012 dikatakan untuk event-event yang disponsori oleh rokok tidak boleh disiarkan secara langsung oleh media.
Atas dasar itu, audisi Djarum yang dalam bentuk sekarang memang akan diakhiri.
Siti mengungkapkan jika PB Djarum di dalam pertemuan terakhir pada 4 September 2019 mengatakan siap untuk menurunkan titlenya atau embel-embel Djarum, dalam Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis.
"Hal itu sudah tidak ada dan diganti dengan nama Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis.
Kemudian Jersey, juga sudah bisa diganti meskipun masih ada tulisan Djarum yang disematkan dibagian belakang.
Prinsipnya kami dari KPAI bukanlah seperti Satpol PP, ada suatu masalah langsung suruh bubar-bubar," imbuhnya.
Menurutnya polemik ini juga akan berhubungan dengan pemerintah daerah itu sendiri.
"Misalnya saja akan bertentangan dengan kawasan tanpa rokok.
Sedangkan yang punya Perda terkait kawasan tanpa rokok adalah dari Pemda," tuturnya.
Menurutnya Audisi Umum Beasiswa Djarum masih ditemukan eksploitasi terhadap anak, meskipun sudah ada kencenderungan menurun.
"Eksploitasi itu masih ada dan belum sepenuhnya clear.
Selain itu denormalisasi juga masih terjadi, oleh karena itu kita melakukan evaluasi.
Sederhana saja jika semua brand itu diturunkan, maka selesai," ungkapnya.
KPAI berencana akan berembug kembali dengan kementerian terkait.
"Kami akan memberikan kesempatan sampai satu putaran ini selesai, artinya sampai nanti final di Kudus.
KPAI nyatanya juga sedang menghadapi respon bertubi-tubi dari masyarakat atau netizen terkait dengan hastag #bubarkan KPAI.
"Logika yang sederhana kami minta turunkan adalah brand atau image, logo-logo, ketika itu diturunkan berarti dia mematuhi peraturan yang ada.
"Seolah-olah produk rokok bukan produk berbahaya.
Memang tidak terjadi pada atlet, tetapi mereka yang mengidolakan para atlet melihat bahwa produk ini bersahabat," imbuhnya. (goz)
• Misteri Tanah Tak Bertuan di Purbalingga Jawa Tengah, Pernah Jadi Tempat Ziarah Pelanggan Togel
• Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun, Bawon Jamaah Haji Asal Banjarnegara Meninggal Dunia di Mekah
• Uang Pemprov Sumut 1,8 M Hilang! Ditaruh di Mobil di Halaman Kantor Gubernur, Ini Pengakuan Pegawai
• Beredar Kabar BJ Habibie Meninggal, Ini Kata Ketua Tim Dokter Kepresidenan