Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun: Amri Berpulang Tepat Sepekan Sebelum Gelar Sarjana Resmi Disandang
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Tak ada seorang pun yang dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada manusia, termasuk kematian.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: Catur waskito Edy
Pada sekitar 22 Agustus 2019, Amri sempat dilarikan ke puskesmas di rumahnya di Rembang.
Amri juga sempat mengalami kejang hingga dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Rembang.
Setelah dilakukan CT-Scan didapati nodul-nodul di otak yang dicurigai sel kanker.
Amri kemudian dirujuk di Rumah Sakit Nasional Diponegoro untuk dilakukan pemeriksaan ulang dan didiagnosa kanker otak stadium 4 metastase ke paru dan otak.
Amri pun dirujuk ke RSUP Dr. Karyadi untuk dilakukan operasi.
"Operasi dilakukan pada Rabu, 4 September 2019.
Masuk ruang OK pukul 13.30, keluar pukul 17.00.
Setelah operasi pukul 18.30 sempat sadar tapi pukul 19.00 kondisi drop tak sadarkan diri.
Setelah dilakukan RJP (Resusitasi Jantung dan Paru) dan DC Shock, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 21.45," terang Bilqis.
Bilqis menambahkan, Amri bercita-cita nantinya akan belajar Bahasa Inggris di Pare Kediri.
Kemudian bekerja di luar negeri untuk mengumpulkan modal membuatkan usaha bagi kedua orang tuanya.
Ia pun bercita-cita akan mengajak kedua orang tua dan adiknya haji atau umroh.
Selanjutnya melanjutkan studi pascasarjana dan membuka klinik di kampung halamannya.
Liya Novitasari, dosen pembimbing skripsi Amri menyatakan sepanjang mengerjakan skripsi, Amri tak pernah menunjukkan sikap tengah menderita sakit.
Ia bahkan cenderung ceria dan baik-baik saja selama proses bimbingan skripsi.