Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kebakaran di Gunung Slamet Melebar ke Jalur Pendakian Via Guci, Paling Parah di Tegal dan Brebes

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Gunung Slamet sudah berlangsung hampir 21 jam lebih

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Akhtur Gumilang
Asap masih mengepul di Bukit Igir Genting, Dukuh Sawangan, Kabupaten Tegal. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Gunung Slamet sudah berlangsung hampir 21 jam lebih.

Kebakaran di gunung setinggi 3.428 MDPL itu terjadi sejak Selasa (17/9/2019) pukul 15.00 WIB kemarin.

Dari informasi yang dihimpun, kebakaran muncul bermula dari wilayah Lereng Bukit Igir Genting, Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

Lokasi itu tepat berada di sekitar Pos 3 sampai Pos 4 pendakian Gunung Slamet via Dukuh Sawangan, Kabupaten Tegal.

Sejumlah petugas dari PMI, BPBD, Kodim, Polres Tegal dan beberapa personel Basecamp Pendakian turut berjibaku dan berkoordinasi memadamkan api yang awal kemunculannya masih misterius.

Selain telah merambat ke wilayah Kabupaten Banyumas, kebakaran itu ternyata meluas juga ke bagian atas jalur pendakian Gunung Slamet via Guci, Kabupaten Tegal.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jateng, Sudaryanto yang ikut hadir di Pos Pendakian Bosapala Dukuh Sawangan itu menuturkan bahwa luas lahan terbakar sejauh ini belum bisa dihitung.

"Kebakaran ini memang melebar. Terutama di wilayah Kabupaten Tegal dan Brebes. Hembusan angin yang cukup kenceng memang menyulitkam tim di lapangan," kata Sudaryanto kepada Tribunjateng.com, Rabu (18/9/2019).

Dia mengaku, sejauh ini luas lahan yang terdampak kebakaran di Gunung Slamet belum bisa dihitung.

Hal itu diketahui Sudaryanto saat berkordinasi dengan KPH Perhutani Banyumas Timur.

"Titik kordinatnya pun belum bisa menghitung. Sepertinya, upaya pemadaman ini tidak bisa hanya dilakukan sehari saja. Ini bisa berhari-hari," sambung dia.

Sementara, Kapolres Tegal AKBP Dwi Agus Prianto menuturkan, sebelum dilakukannya pemadaman, tim gabungan dari berbagai lini ini perlu membangun posko logistik dan dapur umum terpadu sebagai langkah awal penanganan kebakaran.

Menurut Dwi, langkah itu diambil supaya para petugas dari masing-masing organisasi bisa tersusun dan terdata.

"Jangan sampai bergerak sendiri-sendiri. Jadi, petugas-petugas yang naik ke atas harus tercatat juga dari organisasi mana dan siapa saja. Kemudian untuk tim logistik siapa, tim dapur umum siapa. Semua itu harus terpadu, jangan sendiri-sendiri," papar Kapolres.

Kordinator Satgas BPBD Kabupaten Tegal, Kartono menuturkan, butuh waktu empat (4) jam mendaki ke lokasi kebakaran apabila berangkat dari Pos Pendakian Basecamp Bosapala Dukuh Sawangan, Kabupaten Tegal.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved