Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Meski Sakit, Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa Pantau Langsung Demo Gejayan, Ini Alasannya

Rektor Universitas Negeri Yogjakarta (UNY), Sutrisna Wibawa memantau langsung kondisi aksi di Gejayan, Yogjakarta.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
YOUTUBE
Meski Sakit, Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa Pantau Langsung Demo Gejayan, Ini Alasannya 

TRIBUNJATENG.COM- Rektor Universitas Negeri Yogjakarta (UNY), Sutrisna Wibawa memantau langsung kondisi aksi di Gejayan, Yogjakarta.

Melalui akun Instagramnya @sutrisna.wibawa, ia mengunggah momen tersebut, Senin (23/9/19).

Dalam video tersebut, Sutrisna tampak diboceng staf kampus menuju jalan Gejayan.

Ia tampak menggunakan baju dinas lengkap dasi dan bersepatu.

Sutrisna mengaku kakinya tengah sakit lantaran lulut dan asam urat yang dideritanya kambuh.

Sutrisna mengatakan hal itu ia lakukan karena tanggungjawab yang diembannya.

Menurutnya, ia bertanggungjawab lantaran orangtua mahasiswa telah menitipkan mahasiswa UNY kepadanya.

Ia tidak ingin ratusan mahasiswa UNY terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Alasan kedua menurutnya, ia tidak ingin kampus UNY didatangi oknum yang merusak fasilitas di kampus tersebut.

Drakor Arthdal Chronicles Tamat, Begini Salam Perpisahan Song Joong Ki dan Kim Ji Won

BREAKING NEWS: Tumpahan Oli di Turunan Gombel Semarang Malam Ini Bikin Pemotor Berjatuhan

Wawancara Eksklusif: Makhluk Apa Yang Menggoda Saat Topo Pendem, Ini Kisahnya Selama Dalam Tanah

Setelah lama memantau, Sutrisna mengaku lega lantaran aksi tersebut berjalan dengan damai.

"Karena kaki sedikit pincang… sebab ada masalah pd lutut terlebih asam urat kambuh, lantas meminta salah satu staf untuk mengantar dg motor ke jalan Gejayan.

Bukan karena so perhatian memantau ke Gejayan. Tapi karena punya dua tanggung jawab! -

Pertama, walau bagaimana pun, di antara ratusan mahasiswa yg ikut ke jalan itu ada anak2 saya, tanggung jawab saya, yang telah dititipkan para orang tuanya.

Sehingga dalam diam, hati ini berdoa semoga aksi itu berjalan dengan damai. Mereka harapan para orang tuanya, yang dengan bermandi peluh, mengumpulkan rupiah dan membagi suap yang harusnya mereka makan demi menyekolahkan anaknya di sini.

Jangan sampai terjadi sesuatu terhadap mereka.

Terserah bagaimana pun tindakan dan kenyinyiran mereka selama ini.

Maka dari halaman bank BNI saya memperhatikan mereka, Alhamdulillah pada taat aturan, tidak memakai atribut kampus, meski masih ada beberapa diantaranya yang melanggar, tapi mereka tetap tertib.

Kedua, UNY berada di pertigaan Gejayan – Colombo, titik kumpul aksi, didatangi dan dilewati oleh semua pihak yang ikut.

Saya gak ingin diantara ratusan yang ikut itu ada oknum yang masuk ke kampus lantas mereka “iseng” terhadap fasilitas umum yang ada di kampus.

Ingat #saveUKTMahasisawaUNY karena itu semua dibuat dari UKT mereka. -

Saya pun cukup lama di Gejayan, hingga merasa aksi tersebut berjalan dengan damai dan tidak perlu dikhawatirkan.

Tadi dari kejauhan saya tetap memperhatikan mereka. Malah beberapa di antaranya ada yang menyadari kehadiran saya dan memanggil-manggil.

Namun maaf saya tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Sebab meski sudah menggunakan kacamata, mata saya tidak normal, terlebih mata kiri, karena ada daging tumbuh hampir menutupi kornea, sehingga jika diperhatikan dengan jelas mata kiri saya terlihat seperti Vampir.

Uti berkali-kali menyuruh segera oprasi tapi waktu yang tidak sempat, karena jika oprasi, 1 minggu cuti dan gak bisa ngurus kampus, itu alasannya, tapi alasan utamanya…. Karena saya takut jarum… apalagi oprasi!

NB: alhamdulillah Plaza UNY tadi laku keras, banyak konsumennya," tulis Sutrisna.

Diketahui, ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta, Senin (23/09/2019) mengadakan aksi damai dan memadati pertigaan Kolombo, Jalan Affandi (Jalan Gejayan), Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Sebelumnya tagar #GejayanMemanggil menjadi trending topik di Twitter dan media sosial lain.

Tagar ini merupakan ajakan mahasiswa untuk turun di jalan menuntut dan menolak revisi UU KPK, RUU Pertanahan, RUU PKS, dan RUU KUHP.

Sekitar pukul 12.30 mahasiswa berdatangan menuju ke ke pertigaan Kolombo, Jalan Affandi (Jalan Gejayan). Mereka datang dengan jalan kaki dan menggunakan sepeda motor.

Mahasiswa tersebut membawa spanduk dan berbagai poster tentang menolak RKUHP, menolak Revisi UU KPK dan masih banyak lagi.

Dikutip dari Tribunnews.com, selain berorasi massa juga menyanyikan lagu Indonesia Pusakan dan Tanah Airku.

Lalu massa juga duduk di jalan mengheningkan cipta atas matinya demokrasi.

Sampai pukul 14.14 WIB, mahasiswa menggelar aksi damai di pertigaan Kolombo, Jalan Affandi (Jalan Gejayan).

Anggota polisi juga berjaga di sekitar lokasi. Selain di Yogyakarta, aksi damai dilakukan mahasiswa di berbagai daerah.

Mahasiswa datang membawa berbagai spanduk dan poster menolak RKUHP", "Tolak Revisi UU KPK", "Pak Opo salah rakyat mu iki, koe nganti tego blenjani janji" dan "Naikkanlah upah buruh".

Selain itu mahasiswa ini menggunakan atribut hitam namun ada tertulis Black Pink dan kutipan lagu dari Didi Kempot. (*)

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun: Ayu Meninggal, 3 Bulan Lalu Suami Tewas Kecelakaan di Lokasi Sama

Wawancara Eksklusif: Makhluk Apa Yang Menggoda Saat Topo Pendem, Ini Kisahnya Selama Dalam Tanah

Lirik Lagu Man Ana Sabyan Gambus Lengkap dengan Artinya

Lirik Lagu Kartonyono Medot Janji Denny Caknan

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved